Antarajabar.com - Negara dan seluruh elemen bangsa dituntut serius bahu-membahu menyelamatkan anak-anak Indonesia dari paham terorisme dan radikalisme, kata Ketua Lembaga Dakwah PBNU (LDNU) Maman Imanulhaq di Majalengka, Jawa Barat, Jumat.
       
Ketika merespons ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam, Maman mengatakan bahwa aksi itu akan tersimpan dalam benak anak-anak dan berefek buruk.
       
Menurut dia, teror bom telah merusak sendi-sendi kebangsaan serta mengotori mental anak-anak bangsa dengan budaya teror dan kekerasan.
       
Anak-anak, kata Maman, harus diselamatkan dari ketakutan dan tindakan kekejian tanpa perikemanusiaan yang dipertontontan oleh teroris. Aksi teroris akan memberikan efek traumatik yang buruk bagi anak-anak.
       
"Lebih parah lagi, bisa menginspirasi mereka melakukan tindakan teror serupa," tuturnya.
       
Maman menegaskan pentingnya memproduksi kontens narasi positif tentang kemanusiaan dan perdamaian untuk mengalahkan kuantitas dan kualitas narasi radikal ekstremis yang sangat provokatif.
       
"Narasi Islam moderat dan damai harus lebih diperbanyak daripada narasi teroris dan radikalisme yang harus diakui lebih provokatif, heroik, menantang, dan merangsang keingintahuan anak-anak muda," katanya.
       
Maman pun mendukung berbagai langkah penanganan terorisme oleh kepolisian. Namun, dia meminta penangkapan teroris tidak didramatisasi di hadapan anak-anak.
       
"Tidak boleh ada tindakan kekerasan yang dipertontonkan di hadapan anak-anak," katanya.

 

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017