Antarajabar.com - Malindo Air merupakan maskapai yang pertama kali di dunia menerbangkan seri terbaru dari pesawat berbadan sedang Boeing 737 Max 8 dari Kuala Lumpur menuju Singapura pada Senin dengan nomor penerbangan OD803.
Dalam penyambutan pesawat Boeing 737 Max 8 di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA 2), Kuala Lumpur, Senin, turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Transportasi Malaysia Dato' Sri Azharuddin Abdul Rahman, Pendiri Lion Group Rusdi Kirana, Senior Vice President Asia Pacific and India Sales Boeing Commercial Airplanes Dr Dinesh Keskar dan CEO Malindo Air Chandran Rama Muthy.
Chandran Rama Muthy dalam sambutannya mengatakan pihaknya sangat bangga menyambut kedatangan perdana dan di dunia yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 Max 8.
"Kami berbangga sebagai maskapai yang pertama kali menyambut kedatangan dan mengoperasikan Boeing 737 Max 8," katanya.
Dia menambahkan selama ini armada Boeing 737 NG telah berkontribusi dalam pertumbuhan maskapai dan seri terbaru ini diyakini ke depannya akan menjadi bagian utama dalam pengoperasian armadanya.
"Pesawat ini akan membawa kami untuk menjangkau destinasi yang lebih jauh lagi dan akan berperan sangat penting dalam menawarkan tarif yang lebih terjangkau kepada pelanggan kami," katanya.
Chandran mengatakan dari segi bahan bakar, pesawat tersebut lebih hemat 14 persen dari seri pesawat berbadan sedang Boeing NG 737, 20 persen dari Boeing 737NG (1998 EIS) dan sembilan persen dari A320neo.
"Jadi, kami bisa terbang selama tujuh jam ke satu destinasi," katanya.
Selain itu, hadirnya Boeing 737 Max 8 tersebut menjadi titik awal wajah baru dari Malindo Air menjadi Batik Malaysia pada Semester II tahun ini.
"Karena itu, anda sekalian bisa melihat pengoperasian Max 8 kami dalam Batik Malaysia," katanya.
Saat ini, dia menyebutkan, Malindo Air telah menerbangkan sekitar 12 juta penumpang pada 2016 ke 54 destinasi di 16 negara.
"Dengan adanya pesawat ini merupakan kesempatan baik untuk memperluas jangkauan destinasi kita," katanya.
Pada 2019, pihaknya juga tengah menunggu tiga pesawat yang sama tahun ini dan berencana mengoperasikan Boeing 737 Max 9 tahun depan.
Dengan demikian, dia menargetkan peningkatan penumpang 2018 menjadi delapan juta penumpang dari target 2017 yaitu 5,8 juta penumpang.
Dalam kesempatan sama, Senior Vice President Asia Pacific and India Sales Boeing Commercial Airplanes Dr Dinesh Keskar mengatakan pesawat tersebut lebih ramah lingkungan dan lebih memberikan ketenangan karena suara mesin yang tidak berisik.
"Dengan kapasitas yang sama, pesawat ini jauh lebih hemat dari segi biaya operasi, tentunya langkah tepat untuk mendukung efisiensi," katanya.
Pendiri Lion Group Rusdi Kirana mengatakan tidak hanya di Malaysia, Boeing 738 Max 8 juga akan dioperaiskan di Indonesia dengan mendatangkan empat unit pesawat untuk Lion Air Tahun ini.
"Kita juga akan mengirimkan untuk Lion tahun ini empat pesawat, terutama untuk rute internasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Dalam penyambutan pesawat Boeing 737 Max 8 di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA 2), Kuala Lumpur, Senin, turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Transportasi Malaysia Dato' Sri Azharuddin Abdul Rahman, Pendiri Lion Group Rusdi Kirana, Senior Vice President Asia Pacific and India Sales Boeing Commercial Airplanes Dr Dinesh Keskar dan CEO Malindo Air Chandran Rama Muthy.
Chandran Rama Muthy dalam sambutannya mengatakan pihaknya sangat bangga menyambut kedatangan perdana dan di dunia yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 Max 8.
"Kami berbangga sebagai maskapai yang pertama kali menyambut kedatangan dan mengoperasikan Boeing 737 Max 8," katanya.
Dia menambahkan selama ini armada Boeing 737 NG telah berkontribusi dalam pertumbuhan maskapai dan seri terbaru ini diyakini ke depannya akan menjadi bagian utama dalam pengoperasian armadanya.
"Pesawat ini akan membawa kami untuk menjangkau destinasi yang lebih jauh lagi dan akan berperan sangat penting dalam menawarkan tarif yang lebih terjangkau kepada pelanggan kami," katanya.
Chandran mengatakan dari segi bahan bakar, pesawat tersebut lebih hemat 14 persen dari seri pesawat berbadan sedang Boeing NG 737, 20 persen dari Boeing 737NG (1998 EIS) dan sembilan persen dari A320neo.
"Jadi, kami bisa terbang selama tujuh jam ke satu destinasi," katanya.
Selain itu, hadirnya Boeing 737 Max 8 tersebut menjadi titik awal wajah baru dari Malindo Air menjadi Batik Malaysia pada Semester II tahun ini.
"Karena itu, anda sekalian bisa melihat pengoperasian Max 8 kami dalam Batik Malaysia," katanya.
Saat ini, dia menyebutkan, Malindo Air telah menerbangkan sekitar 12 juta penumpang pada 2016 ke 54 destinasi di 16 negara.
"Dengan adanya pesawat ini merupakan kesempatan baik untuk memperluas jangkauan destinasi kita," katanya.
Pada 2019, pihaknya juga tengah menunggu tiga pesawat yang sama tahun ini dan berencana mengoperasikan Boeing 737 Max 9 tahun depan.
Dengan demikian, dia menargetkan peningkatan penumpang 2018 menjadi delapan juta penumpang dari target 2017 yaitu 5,8 juta penumpang.
Dalam kesempatan sama, Senior Vice President Asia Pacific and India Sales Boeing Commercial Airplanes Dr Dinesh Keskar mengatakan pesawat tersebut lebih ramah lingkungan dan lebih memberikan ketenangan karena suara mesin yang tidak berisik.
"Dengan kapasitas yang sama, pesawat ini jauh lebih hemat dari segi biaya operasi, tentunya langkah tepat untuk mendukung efisiensi," katanya.
Pendiri Lion Group Rusdi Kirana mengatakan tidak hanya di Malaysia, Boeing 738 Max 8 juga akan dioperaiskan di Indonesia dengan mendatangkan empat unit pesawat untuk Lion Air Tahun ini.
"Kita juga akan mengirimkan untuk Lion tahun ini empat pesawat, terutama untuk rute internasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017