Antarajabar.com - Pasokan air dari Jatigede ke Sungai Cimanuk Indramayu, Jawa Barat, mengalami kekurangan yang mengakibatkan penurunan jumlah produksi PDAM Tirta Darma Ayu hingga krisis air bagi para pelanggan.
        
"Kondisi air di Cimanuk Bangkir atau Bendung Karet menurun drastis, hal ini karena pasokan air dari Jatigede sangat rendah," kata Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu, Tatang Sutardi di Indramayu, Jumat.
        
Dia menuturkan pasokan air dalam keadaan normal harusnya 80 meter kubik sedangkan saat ini suplai dari Jatigede hanya 24 meter kubik.
        
Dengan keadaan itu mengakibatkan pasokan air bersih ke konsumen di beberpa wilayah mengalami gangguan. Pihaknya juga meminta masyarakat untuk hemat air dalam penggunannya.
        
"Penurunan tersebut jauh dibawah pipa hisap sehingga saat ini air yang ada dari Cimanuk harus dipompa ke atas untuk bisa masuk dan melewati pipa hisap tersebut," tuturnya
   
Dia mngatakan akibat penurunan debit air menyebabkan instalasi penjernihan air (IPA) Sindang sudah berhenti produksi atau off total.
        
Sedangkan IPA Indramayu masih mengolah air baku yang berasal dari Plumbon 1 pompa dan Waduk Bojongsari 1 pompa dengan hanya bisa mengolah 90 liter per detik.
        
Pihaknya mepanjutkan untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan, PDAM Indramayu sudah melakukan berbagai upaya di antaranya dengan melakukan penambakan di Bendung Karet Bangkir dan meminta tambahan suplai air ke Rentang dan Jatigede.
       
Sementara itu seorang pelanggan PDAM, Sanah menambahkan sudah dua hari ini air tidak sampai ke kamar mandi, jadi pihaknya harus mengangkut dari depan dan itu pun harus menunggu lama.
       
"Airnya ada tapi tidak bisa masuk ke rumah, hanya dihalaman saja, ini sudah biasa kalau mau memasuki musim kekarau," katanya.

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017