Antarajabar.com - Kedutaan Besar Indonesia untuk Tiongkok menilai empat kerja sama Sister Province antara Jawa Barat sudah tepat. Seperti diketahui, Jabar telah meneken empat MoU dengan Guangxi Zhuang, Chongqing, Sichuan, dan Heilongjiang selama sepekan ini.
        
Dubes Indonesia untuk Tiongkok, Soegeng Rahardjo, dalam siaran pers Pemprov Jawa Barat, Jumat, menuturkan, keempat provinsi yang ada di wilayah Barat Tiongkok tersebut memiliki karakter yang sama dengan Jawa Barat mulai dari kultur pertanian, pariwisata dan juga industri manufakturnya.
        
Menurut dia, banyak yang bisa dimanfaatkan dari kerja sama Sister Province tersebut. Misalnya di Chengdu itu pertanian, ada pabrik pakan terrnak yang cukup besar,¿ Harbin memiliki teknologi penerbangan, di sana ada pusat teknologinya.
        
"Jadi saya nilai Jabar kerja sama dengan titik-titik yang tepat untuk tumbuh kembangkan Jabar agar Jabar bisa maju khususnya dan Indonesia pada umumnya," ujar Soegeng.
        
Akan tetapi, Soegeng mengingatkan ada tiga hal lain yang harus Jabar lakukan selama menjalin sister province dengan keempat provinsi di Tiongkok tersebut yaitu menjalin kerja sama dengan pimpinan atau tokoh komunitas-komunitas di Tiongkok.
        
Selain itu, menjalin informasi dengan akademisi dan tokoh pemuda di sana.
        
"Untuk bisa memanfaatkan keunggulan dengan Tiongkok selama ini harus diakui perlu bejar dengan mereka. Pembelajaran ini bisa didapat darii tokoh masyarakat, akademisi, dan tokoh-tokoh pemuda sehinga memiliki bisa memanfaatkan kerja sama dengan maksimal," kata dia.
        
"Jadi kerja sama tidak hanya pada level pemerintah saja, melainkan dengan masyarakatnya juga agar ada ada persepsi dan understanding yang sama soal Tiongkok ini," ujar Soegeng.
        
Di sisi lain, Soegeng pun mengungkapkan ada beberapa provinsi dan kota di Indonesia yang juga menjalin sister province maupun sister city dengan Tiongkok. Di antaranya Jawa Timur dengan Nanjing, Jawa Tengah dengan Fuchian, serta Sidoarjo.
       
 "Mereka di antaranta seperti Jatim sudah memiliki pusat pemasaran produk-produk asal Jatim di Nanjing,"ujar dia.
        
Soegeng menilai Jabar merupakan provinsi yang agresif dalam memanfaatkan kerja sama tersebut dan harus terarah dan ia berharap pada Jabar untuk intens komunikasi sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut.
        
"Jadi tidak hanya sekali datang tapi bagaimana kita banyak belajar agar berbagai peluang dan manafaat bisa didapat dengan maksimal. Saya setuju dengan gubernur hal yang paling penting berikan tindak lanjut dengan buat tim antara dua belah pihak. Untuk melihat berbagai hal apa saja yang bisa dikerja samakan yang cepat dengan jabar dan tiongkk sehinga arah kerja sama ke depan bisa terarahkan," katanya.
    

Pewarta: Ajat S

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017