Antarajabar.com - Wisatawan mengeluhkan kerusakan jalan utama menuju Kebun Raya Cibodas (KRC) di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Bara, yang mengakibatkan jarak tempuh menuju tempat wisata berhawa pengunungan itu, menjadi lama.
"Seharusnya ini menjadi perhatian pemerintah daerah, meskipun tempat wisata Kebun Raya Cibodas bukan milik pemkab, namun retribusi dan biaya parkir kan masuk kas daerah. Setiap hari kawasan ini ramai dikunjungi wisatan lokal dan dari luar, seharusnya ditunjang dengan infrstruktur yang baik," kata Gina R (40) wisatawan asal Cianjur, pada wartawan, Minggu.
Dia menuturkan sejak beberapa tahun tepatnya setiap masuknya bulan puasa, dia dan puluhan warga satu perumahan menggelar acara di Kabun Raya Cibodas, dalam rangka menjelang puasa atau lebih dikenal dengan istilah "Papajar", namun tahun ini kondisi jalan rusak parah, sehingga menghambat perjalanan.
"Tahun lalu juga kami papajar ke Kebun Raya Cibodas, jalannya masih bagus. Tapi tahun ini, kondisi jalan rusak berat mulai dari jalan utama Puncak-Cianjur, sampai beberapa meter menjelang pintu masuk gerbang kebun raya. Harapan kami dinas terkait di Pemkab Cianjur, memperbaiki jalan yang rusak tersebut," katanya.
Sementara staf humas Kebun Raya Cibodas, Mulyana (50), mengatakan, sejak satu bulan terakhir, jalan utama menunju Kebun Raya Cibodas, rusak berat disejumlah titik tepatnya mulai dari Pertigaan Cibodas, sehingga berpengaruh terhadap angka kunjungan.
"Sejak jalan rusak, angka kunjungan cukup menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kami dari pihak kebun raya sudah berkordinasi dengan desa dan kecamatan untuk selanjutnya diterukan ke dinas agar segera dilakukan perbaikan, namun hingga saat ini, belum terwujud," katanya.
Bahkan pihak pengelola kebun raya selama ini, tutur dia, cukup berkontribusi untuk perbaikan jalan, namun pelaksanaan perbaikan tetap ditangan dinas terkait."Kalau yang jelek-jelek selalu kami yang disalahkan, sementara pemda sendiri menarik retribusi terpisah. Kalau untuk perbaikan jalan kebun raya selalu memberi kontribusi," katanya.
Dia menambahkan, meskipun saat ini angka kujungan meningkat, namun sebagian besar pengunjung mengeluhkan jarak tempuh yang menjadi lama karena rusaknya jalan, sehingga bus besar yang membawa puluhan penumpang harus ekstra hati-hati saat melintas untuk sampai atau keluar dari kebun raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Seharusnya ini menjadi perhatian pemerintah daerah, meskipun tempat wisata Kebun Raya Cibodas bukan milik pemkab, namun retribusi dan biaya parkir kan masuk kas daerah. Setiap hari kawasan ini ramai dikunjungi wisatan lokal dan dari luar, seharusnya ditunjang dengan infrstruktur yang baik," kata Gina R (40) wisatawan asal Cianjur, pada wartawan, Minggu.
Dia menuturkan sejak beberapa tahun tepatnya setiap masuknya bulan puasa, dia dan puluhan warga satu perumahan menggelar acara di Kabun Raya Cibodas, dalam rangka menjelang puasa atau lebih dikenal dengan istilah "Papajar", namun tahun ini kondisi jalan rusak parah, sehingga menghambat perjalanan.
"Tahun lalu juga kami papajar ke Kebun Raya Cibodas, jalannya masih bagus. Tapi tahun ini, kondisi jalan rusak berat mulai dari jalan utama Puncak-Cianjur, sampai beberapa meter menjelang pintu masuk gerbang kebun raya. Harapan kami dinas terkait di Pemkab Cianjur, memperbaiki jalan yang rusak tersebut," katanya.
Sementara staf humas Kebun Raya Cibodas, Mulyana (50), mengatakan, sejak satu bulan terakhir, jalan utama menunju Kebun Raya Cibodas, rusak berat disejumlah titik tepatnya mulai dari Pertigaan Cibodas, sehingga berpengaruh terhadap angka kunjungan.
"Sejak jalan rusak, angka kunjungan cukup menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kami dari pihak kebun raya sudah berkordinasi dengan desa dan kecamatan untuk selanjutnya diterukan ke dinas agar segera dilakukan perbaikan, namun hingga saat ini, belum terwujud," katanya.
Bahkan pihak pengelola kebun raya selama ini, tutur dia, cukup berkontribusi untuk perbaikan jalan, namun pelaksanaan perbaikan tetap ditangan dinas terkait."Kalau yang jelek-jelek selalu kami yang disalahkan, sementara pemda sendiri menarik retribusi terpisah. Kalau untuk perbaikan jalan kebun raya selalu memberi kontribusi," katanya.
Dia menambahkan, meskipun saat ini angka kujungan meningkat, namun sebagian besar pengunjung mengeluhkan jarak tempuh yang menjadi lama karena rusaknya jalan, sehingga bus besar yang membawa puluhan penumpang harus ekstra hati-hati saat melintas untuk sampai atau keluar dari kebun raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017