Antarajabar.com - Sebanyak 30 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terpaksa menumpang ke sekolah lain dalam melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), karena tidak adanya komputer di sekolah mereka.

"Ada 30 sekolah yang harus numpang saat UNBK tingkat SLTP, karena tidak adanya komputer," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, M Ali Hasan di Indramayu, Selasa.

Ali menuturkan dari jumlah 30 sekolah yang numpang UNBK itu ada sebanyak 7.000 siswa lebih dan mereka harus ujian di beberapa sekolah SMA dan SMK yang dekat dengan sekolah mereka.

Dia mengatakan untuk sekolah SLTP sendiri yang bisa menggelar UNBK secara mandiri atau menggunakan komputer sekolah baru ada delapan dan semuanya adalah sekolah negeri, dimana ada sekitar 3.000 siswa yang mengikuti UNBK.

"Jumlah keseluruhan siswa yang melaksanakan UNBK itu ada sekitar 10.923, baik yang numpang maupun mandiri," tuturnya.

Ali menambahkan saat ini jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti Ujian Nasional, baik UNBK maupun berbasis UNKP (Ujian Nasional Kertas dan Pensil) semuanya berjumlah 19.725 siswa.

Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Sindang yang ikut "numpang" dalam pelaksanaan UNBK, Sudarwati mengatakan pihaknya terpaksa ikut ujian di SMA, karena komputer di sekolahnya tidak mencukupi.

"Jadi UNBK kami laksanakan di SMA, karena komputer kami tidak cukup," katanya.

Dalam pelaksanaan UNBK pihaknya membagi tiga sesi yaitu pertama masuk jam 7.30 WIB sampai 9.30 WIB, kedua dari jam 10.30 WIB sampai 12.30 WIB dan yang ketiga yaitu pada jam 14.00-16.00 WIB. 


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017