Antarajabar.com - Aktivis kemasyarakatan yang juga pengusaha properti-media, Yana Mulyana masuk dalam survei kandidat calon kepala daerah pada Pilwakot Bandung 2018-2023 berdasarkan survei dari Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung Djati.

"Dalam survei ini sosok Yana Mulyana menempati urutan kedua popularitas di bawah Wakil Wali Kota Bandung eksisting, Oded M Danial. Sementara dari sisi popularitas, raihannya mencapai 9,09 persen atau urutan ketiga setelah Oded dan mantan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda," kata Dekan FISIP UIN Bandung H Sahya Anggara, di Bandung, Kamis.

Sahya mengatakan, survei dilakukan terhadap warga Bandung yang sudah memiliki hak pilih dengan kuesioner disebar padu sampel stratified random sampling di tingkat kelurahan dengan jumlah 1000 responden.

Menurut dia, survei tersebut dihelat pada 3-9 April 2017 dengan responden 1.000 warga yang telah memiliki hak pilih, tersebar di 30 kecamatan se-Kota Bandung. ]

Pemilihan responden per-kecamatan berdasarkan metode cluster dengan target komposisi secara purposif dari profesi pedagang, buruh, petani, PNS, serta pelajar dan mahasiswa dengan tingkat kepercayaan 95 persen sehingga memiliki margin of error maksimal 5 persen.

Sosok Yana bersanding dengan sejumlah nama tenar dalam survei tersebut dan dari sisi elektabalitas, Oded M. Daniel di ranking ke-1 dengan (30,52 persen), Yana Mulyana (5,79 persen), M. Farhan (5,69 persen), Ayi Vivananda (5,69 persen), Yossi Irianto (4,90 persen), Erwan Setiawan Ricky Subagia (4,80 persen).

Kemudian Gatot Tjahyono (2,60 persen), Iwa Garniwa Ledia Hanifah (3,00 persen), Fiki Satari (2,40 persen), Teddy Rusmawan (1,30 persen), Tate Qomarudin Edwin Sandjaya Haru Suandaru (1,70 persen), Sodik Mudjahid (1,400/0), Arfiana Rafnialdi (1,10 persen), dan Iain-Iain (19,38 persen).

Sementara itu, dari sisi popularitas, ke-17 nama adalah Oded M. Daniel (24,05 persen), Ayi Vivananda (9,98 persen), Yana Mulyana (9,09 persen), M. Farhan (7,16 persen), Yossi Irianto (6,96 persen), Erwan Setiawan (6,19 persen), Ricky Subagja (5,11 persen).

Kemudian Gatot Tjahyono (3,90 persen), Iwa Garniwa (3,90 persen), Ledia Hanifah (3,30 persen), Fiki Satari (2,90 persen), Teddy Rusmawan (2,86 persen), Tate Qomarudin (257 persen), Edwin Sandjaya (2,45 persen), Haru Suandaru Sodik Mudjahid (1,81 persen), Arfiana Rafnialdi (1,33 persen), dan Iain-Iain (4,18 persen).

Data lainnya adalah bahwa responden menghendaki Walikota Bandung berasal dari jalur Independen (26,60 persen).

Sedangkan yang menghendaki dari Partai Politik lebih cenderung pada persebaran yang hampir merata, yakni, PKS (10,60 persen), Demokrat (10,3 persen) Golkar (9,50 persen), PDIP (8,80 persen), Nasdem (4.80 persen) sisanya belum menentukan pilihan (1,5 persen).

Sementara itu, Yana Mulyana mengaku cukup kaget sekaligus bangga dengan masuk namanya dalam tiga besar calon Walikota Bandung 2018-2013 dari Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung Djati.

Menurut Yana, pencapaian tersebut cukup mengejutkan karena dia menjadi satu-satunya yang masuk urutan teratas yang bukan dari politisi.

"Saya kaget tapi saya mengapresiasi dengan hasil survei tersebut, maka Insya Allah kami siap mengabdikan diri ke Kota Bandung. Selama ini kami sudah berkiprah pada banyak wahana pengabdian di kota ini, sudah siap mewakafkan diri ke kota kelahiran ini," katanya.

Yana yang juga Ketua Kehormatan Real Estaste Indonesia (REI) Jawa Barat ini melanjutkan, hasil survei yang menghendaki walikota mendatang dari unsur independen juga sudah sejalan dengan kiprahnya selama ini yang lebih banyak berkecimpung pada unsur organisasi kemasyarakatan dan bisnis.

"Selain menjadi Ketua FKPPI Jawa Barat, saya menjadi Ketua PSSI Kota Bandung hingga Ketua Alumni serta Ketua Komite Sekolah SMA 5 Bandung. Apa yang selama ini dijalani yakni menerima aspirasi masyarakat, Insya Allah sudah siap dijalankan dalam skala lebih besar ke depannya," ujar pria yang juga pemilik Rase FM, Bandung ini.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017