Antarajabar.com- Minimnya pasokan membuat harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, meroket, biasa perkilogram dijual Rp35 ribu naik menjadi Rp60 ribu perkilogram, hal yang sama terjadi pada harga jengkol yang dijual Rp50 ribu perkilogram.

"Minimnya pasokan membuat harga melambung, bahkan beberapa pedagang tidak mendapatkan pasokan bawang putih sejak beberapa hari terakhir. Kenaikan harga sudah terjadi sejak dua pekan terakkhir," kata Iceu Mutlisoh (40) seorang pedagang di Pasar Muka, Cianjur, di Cianjur, Kamis.

Dia menjelaskan, kenaikan harga tersebut tidak hanya terjadi di tingkat pedagang tetapi di tingkat distributor mengalami hal yang sama."Kenaikannya bertahap, saat ini harga di tingkat distributor mencapai Rp 40 ribu/kg. Mau tidak mau kami ikut menaikan harga" katanya.

Saat ini, sejumlah komoditi mengalami hal yang sama seperti kentang biasa dijual Rp 14 ribu naik menjadi Rp 18 ribu perkilogram, tomat besar dari Rp8 ribu naik menjadi Rp 12 ribu perkilogram dan tomat kecil dari Rp6 ribu naik menjadi Rp 10 ribu perkilogram.

Sementara menjelang masuknya bulan puasa, harga Jengkol kembali meroket, dimana perkilogramnya dijual Rp 50 ribu, harga tersebut diperkirakan akan terus melambung hingga menjelang Idul Fitri.

Kenaikan harga tersebut, ungkap sejumlah pedagang karena tingginya permintaan terutama menjelang bulan puasa dan Idul Fitri. Hendra Setiawan (33) seorang pedagang jengkol di Pasar Induk Pasirhayam (PIP), mengungkapkan, harga jengkol umumnya Rp 20 ribu per kilogram, namun sejak sebulan terakhir harganya merangkak naik hingga di Rp 50 ribu perkilogram.

"Tingginya permintaan membuat harga jengkol merangkak naik. Terlebih nanti menjelang Idul Fitri, permintaan jengkol akan semakin tinggi, sehingga harganya akan melambung perkiraan kami akan mencapai Rp 70 ribu perkilogram," katanya.

Tingginya pemakaian menjelang bulan puasa, sebagian besar pedagang di pasar tersebut, menambah stok pembelian karena setiap harinya pembeli akan memborong jengkol untuk lauk saat berbuka puasa."Memang jengkol menurut orang mengeluarkan bau yang kurang enak, tapi tetap saja permintaan tingi ketika puasa dan lebaran," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017