Antarajabar.com - Satu bulan menjelang bulan puasa, harga kebutuhan pokok dan sayur mayur di pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, mulai merangkak naik.

"Harga kebutuhan pokok, sayur mayur, bumbu dan daging diperkirakan akan melonjak menjelang Ramadan dan Lebaran Idul Fitri," kata Hendra, seorang pedagang sambako di Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur, di Cianjur, Selasa.

Dia menjelaskan, saat ini, harga  mulai merangkak naik, seperti bawang putih dari Rp37 ribu menjadi Rp42 ribu per kilogram, cabai tanjung dari Rp 25 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram, kentang dari Rp10 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram, lada biji yang awalnya RP80 ribu menjadi Rp100 ribu per kilogram.

"Ini baru satu bulan menjelang, diperkirakan menjelang puasa dan menjelang Idul Fitri, kenaikan harga bisa teradi lebih tinggi, seperti cabai merah di atas Rp60 ribu per kilogram, kentang Rp25 ribu per kilogram. Itu harga tahun lalu, kalau tahun ini mungkin bisa lebih tinggi karena tidak bisa diprediksi, tergantung dari distributor berapa," katanya.

Hal senada terucap dari H Ece (50) pedagang daging sapi yang memperkirakan harga daging sapi menjelang puasa dan lebaran, di atas Rp 140 ribu per kilogram, meskipun harga normal daging sapi hanya Rp100 ribu sampai Rp110 ribu.
 
"Sekarang harga daging impor turun, tapi stoknya tidak ada, sehingga kembali daging lokal yang kami andalkan. Mungkin ini permainan distributor dan bandar agar menjelang puasa dan lebaran harga kembali meroket," katanya.

Pedagang berharap dinas terkait segera mencari solusi agar kenaikan harag tidak meroket seperti tahun sebelumnya. Pasalnya kenaikan harga tidak berdampak terhadap  keuntungan pedagang pasar.

"Sudah pasti pedagang merugi karena sepi pembeli dan daging busuk kalau tidak segera terjual. Lebih baik harga murah banyak yang membeli daripada mahal tapi sedikit yang membeli. Harapan kami pemerintah pusat memberantas mafia dan bandar nakal agar harga tetap normal," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017