Antarajabar.com - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Cianjur, Jawa Barat,  menilai perlu adanya antisipasi dan langkah penelusuran terkait isu penculikan anak, dimana para korban sebagian besar dijadikan anak jalanan.
        
Kepala Bidang Advokasi dan Penanganan Perkara P2TP2A Cianjur, Lidya Indayani Umar, di Cianjur, Senin, mengatakan, isu penculikan yang menyebar memang belum dapat dibuktikan kebenarannya, namun tetap harus diantisipasi karena anak-anak rentan menjadi korban kriminalitas.
        
"Meskipun aparat selalu menganggap ini adalah isu atau hoax, tetap harus diantisipasi, agar tidak benar terjadi karena kami lebih menyoroti korbannya anak-anak yang dijadikan anak jalanan," katanya.
        
Dia menuturkan, anak yang menjadi korban penculikan dimungkinkan menjadi korban penjualan organ, eksploitasi seks, hingga eksploitasi tenaga menjadi anak jalanan."Pasca penculikan yang kami khawatirkan, akan bagaimana anak korban penculikan tersebut karena mereka dijadikan anak jalanan, dieksploitasi tenaganya," kata Lidya.
        
Apapun tujuannya, tambah dia, tindakan pada anak sangat tidak dibenarkan karena perempuan dan anak harus dilindungi. Untuk itu, P2TP2A Cianjur mendorong seluruh pihak melakukan pendataan secara benar, tidak hanya mendata nama, namun latar belakang anak jalanan yang berkeliaran di wilayah tersebut.
        
"Kami mendorong, dinas atau polisi harus bekerjasama guna mengungkapkan status anak jalanan yang awalnya korban penculikan, meskipun sebagian besar turun ke jalan dengan dalih membantu orangtua. Tapi tidak menutup kemungkinan mereka merupakan korban penculikan dan dieksploitasi tenaganya," katanya.
        
Kabagops Polres Cianjur, Kompol Hilman, mengatakan, pihaknya bersama Pemkab Cianjur, sering melakukan pendataan anak jalanan, namun dengan maraknya isu penculikan, pihaknya akan melakukan pendataan ulang, terlebih dalam kasus penculikan yang berhasil digagalkan belum lama ini, pelaku akan menjadikan korban sebagai anak jalanan.
        
"Kami mengimbau warga agar tidak termakan kabar tidak jelas yang saat ini banyak beredar. Meskipun pada dasarnya warga harus mengantisipasi setiap tindak kriminal. Sedangkan terkait ank jalanan yang mungkin menjadi korban penculikan, akan kami lakukan pendataan ulang bersama dinas terkait," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017