Antarajabar.com - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jabar terus membaik pada 2017 dan akan berada pada kisaran 5,5 persen hingga 5,9 persen, yang antara lain terkait terjaganya daya beli hingga perbaikan perekonomian dunia.

Siaran pers  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Juda Agung yang diterima Antara di Bandung, Selasa, menyatakan, konsumsi domestik diperkirakan masih kuat didorong oleh suku bunga kredit yang turun dan belanja infrastruktur yang diperkirakan membaik dibandingkan tahun lalu.

Di samping itu, kenaikan UMK diperkirakan juga akan menjaga daya beli masyarakat.

Dari sisi lapangan usaha, disebutkan bahwa industri pengolahan diperkirakan terdorong oleh meningkatkanya peran Jawa Barat sebagai basis industri otomotif ASEAN serta implementasi MEA yang semakin mendorong transaksi perdagangan di kawasan ASEAN yang merupakan tujuan ekspor utama Jawa Barat.

Investasi dan lapangan usaha konstruksi diperkirakan juga akan membaik seiring dengan penyelesaian berbagai proyek infrastruktur strategis, seperti Jalan Tol Cisumdawu, Bandara Internasional Kertajati, LRT Terintegrasi Jabodebek, Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi), serta pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR.

Dari sisi ekternal perbaikan perekonomian dunia yang diperkirakan tumbuh 3,4 % juga diperkirakan akan memberikan dorongan pada ekspor Jawa Barat.

Siaran itu menyebutkan, laju pertumbuhan ekonomi Jabar 2016 mencapai 5,6, meningkat sebesar 5,04 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu membuat Jawa Barat kembali tumbuh di atas nasional (5,02%) dan kawasan Jawa (5,59%). 

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017