Antarajabar.com - Presiden International Broadcasting Authority Forum (IBRAF) Yuliandre Darwis menuturkan isu-isu terkait Islamophobia, Radikalisme, dan Terorisme menjadi pembahasan akhir dari penyelenggaraan IBRAF 2017 di Kota Bandung.

"Ada beberapa hal yang disepakati dalam deklarasi Bandung ini yakni Islamophobia, Terorisme, fake news (berita bohong), dan radikalisme," kata Andre usai acara Deklarasi Bandung, di Kota Bandung, Kamis.

International Conference "Media for World Harmony" dan Pertemuan Tahunan Organization of Islamic Cooperation (OIC) Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF) Ke-5, di Kota Bandung, pada Kamis sore resmi ditutup.

Andre menuturkan, dunia barat telah men-cap Islam sebagai agama yang patut ditakuti. Hingga, kata dia perlu adanya perubahan paradigma baru dari negara-negara Islam khususnya anggota IBRAF sebagai penyeimbang pemberitaan media-media barat.

"Semangat harus kita tuntaskan sama-sama jangan jadi ceremonial saja, tapi dilaksanakan. Yang paling penting persamaan persepsi, semangat karakter IBRAF-nya, kalau tidak ada karakternya maka akan ditinggalkan," kata dia.

Oleh karena itu, ia berharap media-media di negara anggota IBRAF harus sadar akan pentingnya menghadapi Islamophobia, dan menunjukan pada Barat bahwa Islam tidak seperti yang mereka tuduhkan.

"Media-media ini bertanggungjawab dalam memberikan isu/berita. Isu-isu ini harus objektif, disampaikan baik, tak memunculkan framing Islam yang menakutkan," katanya.

Di tempat yang sama, salah satu inisiator IBRAF Dadang Rahmat Hidayat menuturkan kenyataan "Branding" Islam sebagai ketakutan tidak dapat dipungkiri. Karena salahsatu dampak dari kesalahan media-media di negara mayoritas berpenduduk muslim itu sendiri.

"Salahnya, kita di negara (berpenduduk mayoritas) Islam, tayangan Islam sendiri belum tentu memberikan gambaran yang pas. Tidak cukup fair dalam memberikan informasi tentang Islam," ujarnya.

Ia menambahkan, agar kesan Islam itu merupakan hal yang buruk, maka ia sepakat bahwa pandangan-pandangan dari seluruh negara anggota IBRAF mesti selaras. Selain itu, perlunya media yang mengampanyekan kepada dunia tentang Islam sesungguhnya.

"Perlu ada konstruksi lain di media (berpenduduk mayoritas) Islam," katanya.

Pewarta: Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017