Antarajabar.com - Yayasan Sayangi Tunas Cilik menggelar pelatihan kerja keterampilan bagi anak-anak putus sekolah dan penyandang disabilitas di Kabupaten Garut, Jawa Barat, agar mendapatkan penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
        
"Kami berikan pelatihan 'soft skill' kepada anak-anak putus sekolah, keluarga miskin, dan disabilitas," kata Area Manajer Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Partner of Save The Children, Brian Sriprahastuti saat kegiatan Kesiapan Kerja Kaum Muda di Graha Bela Negara, Cipanas, Garut, Selasa.
        
Ia menuturkan, angka pengangguran di Garut cukup rawan terjadi pada angkatan kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, berdasarkan data 2015 ada 50.673 orang belum mendapatkan pekerjaan.
        
Sebanyak 23.644 orang dari data tersebut, lanjut dia, merupakan orang yang hanya memiliki ijazah SMP atau putus sekolah ke jenjang SMA.
        
"Permasalahan itu (putus sekolah) membuat kaum muda kesulitan untuk mencari pekerjaan," katanya.
        
Menurut dia, pelatihan keterampilan ringan bagi anak-anak putus sekolah, keluarga miskin dan disabilitas penting dilakukan untuk membantu meraih hak mendapatkan pekerjaan.
        
"Tidak setiap anak beruntung lanjutkan pendidikan, jadi mereka harus bekerja," katanya.
        
Ia menambahkan, kaum muda yang tidak memiliki pendidikan dan keterampilan akan kesulitan mencari pekerjaan yang layak.
        
Ia berharap, pelatihan dan arahan pelatihan kerja tersebut mendapatkan pekerjaan yang tetap dan layak sesuai dengan keinginannya.
        
"Soft skill jadi bagian penting, harus ada arahan dulu keinginan mereka dalam bekerja," katanya.
        
Peserta pelatihan kerja, Astri Purnamasari (17) mengatakan kegiatan yang diikutinya itu cukup bagus untuk menumbuhkan kepercayaan diri, keterampilan hingga mendapatkan pelatihan cara melamar pekerjaan.
        
"Adanya pelatihan ini cukup bermanfaat, saya dilatih untuk lebih percaya diri," kata Astri warga Kecamatan Tarogong Kidul.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016