Antarajabar.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyosialisasikan pemanfaatan tanda tangan digital atau digital signature pada transaksi elektronik secara nasional kepada masyarakat Jawa Barat di Kota Bandung, Rabu.
        
Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Lis Sutjiati mengatakan pemerintah sedang gencar mengoptimalkan program penerbitan 1.000 tanda tangan digital dan berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain yang diperhitungkan dalam peta persaingan e-commerce di kawasan Asia Tenggara bahkan Asia.
        
"Negara lain, seperti Amerika dan China melihat potensi e-commerce yang sangat besar di Indonesia. Dan kita tidak boleh hanya jadi market semata namun harus menjadi pemain dalam maarket e-commerce tersebut," kata dia.
        
Menurut dia, untuk mewujudkan hal tersebut maka sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di dalam negeri harus segera mengikuti perkembangan teknologi dan informasi  dan mulai memanfaatkan tanda tangan digital sebagai pengganti tanda tangan basah untuk mengamankan setiap transaksi elektronik ke depan.
         
"Ini lah pentingnya tatdd Tangan Digital. Jadi pemanfaatan tanda tangan digital merupakan salah satu syarat dalam rangka meningkatkan keamanan masyarakat bertransaksi elektronik ketika semua UMKM kita akan memanfaatkan digitalisasi," sambungnya.
        
Ia menjelaskan tatda dangan Digital berbeda dengan tanda tangan elektronik. "Jadi secara garis besar tanda tangan digital adalah sebuah skema matematis yang memiliki keunikan dalam mengidentifikasikan seorang subjek hukum di dunia digital," kata dia.
        
"Skema ini dapat membuktikan validitas dari tanda tangan tersebut secara real time. Dan tanda tangan digital adalah stempel autentikasi elektronik yang dienkripsi pada informasi digital seperti pesan email, makro, atau dokumen elektronik lainnya," kata dia.
        
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mewakili Gubernur Jawa Barat dalam sambutan pada sosialiasi tersebut menuturkan transaksi elektronik telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
        
"Perlahan namun pasti transaksi elektronik menggantikan peran transaksi tunai sehingga mungkin suatu saat nanti kita akan mengumpulkan uang tunai sebagai bagian dari koleksi bukan lagi untuk digunakan dalam bertransaksi," kata dia.
        
Di masyarakat saat ini, lanjut Iwa,  berkembang e-commerce atau istilah gaulnya jualan online. e-commerce atau jualan online mengalami pertumbuhan yang signifikan setiap tahun dari 2015 ke 2016 saja di perkirakan tumbuh sebesar 36 persen.
        
Ia mengatakan salah satu buktinya adalah besarnya transaksi pembayaran elektronik di Jawa Barat yang meningkat signifikan pada  2015 dengan mencapai lebih kurang Rp56 triliun.
         
"Hal ini juga dapat dirasakan langsung pada lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, transaksi elektronik diwujudkan diantaranya dalam bentuk pengadaan barang dan jasa secara elektronik melalui LPSE, dan adanya pembayaran melalui pajak kendaraan bermotor secara elektronik melalui e-samsat," kata dia.
         
Namun demikian seiring dengan munculnya transaksi elektronik muncul pula para pihak yang ingin mendapatkan keuntungan secara illegal sehingga memunculkan jenis kejahatan baru yaitu kejahatan siber, kejahatan yang menjadi tantangan dan keresahan di masyarakat saat ini, karenanya faktor keamanan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam setiap transaksi elektronik.
        
Iwa menambahkan Tanda Tangan Digital hadir sebagai salah satu bentuk pengamanan dalam transaksi elektronik dan dalam tanda tangan digital akan mampu menjamin para pihak dalam transaksi elektronik adalah orang yang tepat dan penggunaannya dijamin dalam undang-undang.  
    
"Penggunaan tanda tangan digital memiliki banyak keuntungan yaitu lebih efisien, lebih cepat, lebih mudah dan lebih ramah lingkungan serta juga memberikan kenyamanan dalam melakukan transaksi elektronik dengan adanya jaminan keamanan," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016