Antarajabar.com - Mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi solidaritas di Markas Polda Jabar, Kota Bandung, Senin, meminta polisi untuk membebaskan tiga petani yang diamankan saat unjuk rasa penolakan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kabupaten Majalengka, Kamis (17/11).

Koordinator Aksi Yogi Apendi mengatakan, salah satu aksinya itu mendesak kepolisian untuk segera membebaskan tiga warga yakni Carsiman, Sunadi, dan Darni yang dipenjara karena alasan melawan aparat penegak hukum.

"Bebaskan tiga orang rakyat Desa Sukamulya pejuang agraria, Carsiman, Sunadi dan Darni korban kriminalisasi," kata Yogi.

Ia menuturkan, aksinya itu menyampaikan berbagai tuntutan yakni menghentikan perampasan tanah rakyat untuk pembangunan BIJB dan menghentikan pelibatan militer dan Polri untuk pembebasan tanah.

Ia berhareap pemerintah agar menarik mundur aparat pengamanan proyek BIJB dari kawasan Desa Sukamuluya, Kecamatan Kertajati karena terkesan menakut-nakuti warga.

"Banyak rakyat yang luka-luka, baik fisik atau pun psikis, rakyat Sukamulya diintimidasi dan dikriminalisasi demi proyek BIJB yang sangat ambisius dan menindas," katanya.

Menurut Yogi dalam orasinya bahwa perampasan tanah untuk pembangunan dengan menggunakan kekuatan politik Peraturan Presiden untuk proyek nasional berdampak pada pemiskinan rakyat.

Salah satunya pembangunan BIJB di Kabupaten Majalengka, kata dia, telah mengancam penghidupan masyarakat petani di daerah itu.

Masyarakat yang memiliki lahan sekitar pembangunan BIJB itu, lanjut Yogi, merupakan tanah subur yang menjadi penghasilan utama bagi masyarakat di sana.

"Akan tetapi, dengan adanya rencana pembangunan BIJB di Kecamatan Kertajati, pemerintah seakan tidak peduli dengan penghidupan warganya, Desa Sukamulya yang subur itu terancam musnah," katanya.

Aksi mahasiswa yang menutup jalur lambat Jalan Soekarno Hatta itu mendapatkan pengamanan dan pengawalan dari sejumlah personel polisi.

Mahasiswa hanya menggelar orasi secara bergantian di depan pagar Markas Polda Jabar hingga akhirnya membubarkan diri.



Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016