Antarajabar.com - Saung Angklung Udjo (SAU) akan menggelar perhelatan akbar "#Anglung Pride IV/2016" di kawasan pengembangan sanggar seni khas Jabar itu di kawasan "Kebon Awi Udjo" di Cijaringao Kabupaten Bandung, Minggu (27/11).
"Puncak acara Angklung Pride 6 akan digelar pada hari Minggu (27/11) di kawasan Kebon Awi Udjo, Cijaringao. Selain menampilkan upacara helaran, kita akan bermain angklung keluarga besar SAU bersama masyarakat, ketangkasan domba, pasar rakyat, serta akan dimeriahkan oleh penampilan seniman dan musisi Jawa Barat Doel Sumbang," kata General Manager Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat Udjo di Bandung, Rabu.
Kegiatan itu juga berbarengan dengan peringatan enam tahun pengakuan UNESCO atas angklung sebagai intangible cultural heritage of humanity sejak 16 November 2010. Selain itu juga bagian dari peringatan 50 tahun eksistensi Saung Angklung Udjo.
Menurut Taufik memaknai hari istimewa pengakuan angklung itu SAU rutin menggelar rangkaian acara Angklung Pride. Pada 2016 ini, gelaran #Angklung Pride 6 menggelar tiga agenda utama yaitu sebagai ruang publik dalam berkesenian, pemberdayaan masyarakat sekitar, dan hibah angklung untuk sekolah.
"Pada acara itu kami akan menyerahkan angklung kepada sejumlah sekolah di Bandung sebagai lanjutan program "Seribu Angklung," katanya.
Dengan mengusung konsep kebersamaan, pihaknya ingin menegaskan angklung ini tidak hanya dimiliki perajin, pemain angklung, atau budayawan semata tapi angklung merupakan adalah milik bersama, tanggung jawab bersama, dan kebanggaan bersama dari Indonesia.
Sementara itu penggunaan kawasan baru pengembangan angklung Saung Angkung Udjo dilakukan ke kawasan Cijaringao di yang berjarak 1,5 kilometer dari kompleks Saung Anglung atas lahan 3,9 hektare Udjo Padasuka Kota Bandung.
Keberadaan sanggar di Jalan Padasuka Kota Bandung ini menggerakkan roda perekonomian warga sekitar yang dilakukan dengan cara pemberdayaan potensi warga sekitar. Pada usia setengah abad pihaknya akan memberikan kontribusi yang lebih.
"Saat ini angklung telah memasuki dunia industri dan sudah 'naik derajat'. Hampir sebagian besar pemimpin negara di dunia merasakan asyiknya bermain angklung," katanya.
Saat ini kunjungan ke SAU sampai seribu orang per hari dan telah memproduksi 10 ribu angklung yang dipasarkan di dalam dan luar negeri," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Puncak acara Angklung Pride 6 akan digelar pada hari Minggu (27/11) di kawasan Kebon Awi Udjo, Cijaringao. Selain menampilkan upacara helaran, kita akan bermain angklung keluarga besar SAU bersama masyarakat, ketangkasan domba, pasar rakyat, serta akan dimeriahkan oleh penampilan seniman dan musisi Jawa Barat Doel Sumbang," kata General Manager Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat Udjo di Bandung, Rabu.
Kegiatan itu juga berbarengan dengan peringatan enam tahun pengakuan UNESCO atas angklung sebagai intangible cultural heritage of humanity sejak 16 November 2010. Selain itu juga bagian dari peringatan 50 tahun eksistensi Saung Angklung Udjo.
Menurut Taufik memaknai hari istimewa pengakuan angklung itu SAU rutin menggelar rangkaian acara Angklung Pride. Pada 2016 ini, gelaran #Angklung Pride 6 menggelar tiga agenda utama yaitu sebagai ruang publik dalam berkesenian, pemberdayaan masyarakat sekitar, dan hibah angklung untuk sekolah.
"Pada acara itu kami akan menyerahkan angklung kepada sejumlah sekolah di Bandung sebagai lanjutan program "Seribu Angklung," katanya.
Dengan mengusung konsep kebersamaan, pihaknya ingin menegaskan angklung ini tidak hanya dimiliki perajin, pemain angklung, atau budayawan semata tapi angklung merupakan adalah milik bersama, tanggung jawab bersama, dan kebanggaan bersama dari Indonesia.
Sementara itu penggunaan kawasan baru pengembangan angklung Saung Angkung Udjo dilakukan ke kawasan Cijaringao di yang berjarak 1,5 kilometer dari kompleks Saung Anglung atas lahan 3,9 hektare Udjo Padasuka Kota Bandung.
Keberadaan sanggar di Jalan Padasuka Kota Bandung ini menggerakkan roda perekonomian warga sekitar yang dilakukan dengan cara pemberdayaan potensi warga sekitar. Pada usia setengah abad pihaknya akan memberikan kontribusi yang lebih.
"Saat ini angklung telah memasuki dunia industri dan sudah 'naik derajat'. Hampir sebagian besar pemimpin negara di dunia merasakan asyiknya bermain angklung," katanya.
Saat ini kunjungan ke SAU sampai seribu orang per hari dan telah memproduksi 10 ribu angklung yang dipasarkan di dalam dan luar negeri," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016