Antarajabar.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti energi panas bumi, angin, tenaga surya, dan sampah di Indonesia baru sekitar 4-5 lima persen.
        
"Pemerintah menargetkan pada 2025 penggunaan energi terbarukan  akan mencapai 23 persen dari seluruh kebutuhan. Sekarang pemanfaatan energi terbarukan baru empat sampai lima persen,"  kata Arcandra Tahar usai memberikan kuliah umum di Aula Barat Kampus ITB Jalan Ganesha Kota Bandung, Sabtu.
        
Ia mengatakan jika produksi minyak di Indonesia per hari konstan diangka 800 ribu barel, dalam jangka waktu 12 tahun ke depan Indonesia tidak akan bisa lagi memproduksi minyak.
        
"Tapi kalau itu turun ke angka 700-600 barel per hari cadangan minyak akan panjang lagi, tapi kalau tetap di angka 800, kita harus menemukan cadangan baru energi terbarukan," katanya.
        
Menurut dia, untuk mencapai target 23 persen pemanfaatan energi terbarukan pada 2025 di Indonesia, pemerintah akan mendorong energi terbarukan masuk ke dalam energi mix (gabungan).
        
"Baik itu geothermal, PLTS bioenergi, atau pengelolaan sampah, termasuk energi angin. Saya bilang angin itu mix feelings karena sebagai orang Indonesia bilang ada, sebagian lagi bilang enggak ada energi angin itu," kata dia.
        
Ia menegaskan pengembangan energi terbarukan di Indonesia adalah sebuah keharusan karena dunia saat ini bergerak ke green energy.
        
Bahkan kepada para mahasiswa ITB, Wamen Arcandra bertanya apakah benar bahwa suatu saat cadangan minyak di muka bumi ini termasuk di Indonesia akan habis sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.
        
"Apakah benar atau tidak bahwa suatu saat nanti minyak kita akan habis? Kalau menurut saya enggak (benar) karena menurut saya yang benar ialah satu saat kita tidak akan mampu lagi memproduksi minyak, karena minyaknya tetap ada di bumi," kata dia.
        
Menurut dia, bumi akan semakin tua namun cadangan minyak dalam teorinya akan tetap konstans karena tercipta dan itu tercipta jutaan tahun yang lalu.
        
Oleh karena itu, agar manusia bisa tetap memanfaatkan minyak di bumi ini maka harus diciptakan sebuah teknologi yang bisa mendukung untuk melakukan hal tersebut.
        
"Sampai satu saat nanti, anak cucu kita, bisa mengambil minyak 100 persen karena dengan teknologi kita yang ada sekarang, kita hanya baru mampu mengambil minyak 40-50 persen," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016