Antarajabar.com - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Arif Ramdani menyatakan, masyarakat yang menitipkan zakatnya melalui Baznas dapat menghindari sifat ria.

"Membayar zakat lewat Baznas akan lebih ikhlas karena tidak tahu diberikannya kepada siapa, kalau diberikan secara langsung dikhawatirkan ada unsur ria," kata Arif saat menghadiri pencanangan Hari Zakat yang digelar Pemerintah Kota Cimahi, Sabtu.

Ia menuturkan zakat merupakan kewajiban umat muslim yang seringkali dilupakan, sehingga potensi zakat tidak tergali optimal.

Berdasarkan penghitungan potensi zakat 2010 di Indonesia, kata dia, mencapai Rp217 triliun, sementara realisasinya di Tahun 2015 hanya Rp4,5 triliun.

"Untuk itu realisasi zakat menjadi tantangan kita semua," katanya.

Realisasi di Jabar, kata dia, setelah ada instruksi dari Gubernur Jabar untuk memotong gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) mampu terkumpul sebesar Rp1,2 miliar setiap bulan.

Terkait upaya Pemerintah Kota Cimahi dalam pencanagan Hari Zakat, kata dia, merupakan upaya yang bagus untuk meningkatkan semangat berzakat.

"Kami mengapresiasi komitmen yang telah ditunjukan Pemerintah Kota Cimahi yang telah mendorong kewajiban zakat," katanya.

Wali Kota Cimahi Atty Suharti mengatakan, pencanangan Hari Zakat sebagai cara mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat Cimahi, terutama PNS untuk berzakat.

Ia menyampaikan setiap bulannya Pemerintah Kota Cimahi berhasil mengumpulkan zakat profesi PNS sebesar Rp40 juta.

"Selama setahun ini terkumpul Rp300 juta yang telah digunakan untuk menyantuni fakir miskin, orang berutang dan mereka yang membutuhkan bantuan," katanya.

Pewarta: Feri P

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016