Antarajabar.com - Sebanyak 50 persen pelajar dari tingkat SLTP dan SLTA di Kota Cirebon, Jawa Barat, dinyatakan terpapar asap rokok dengan kategori sedang yang merupakan hasil pengukuran Carboxyhemoglobin (COHb) dengan alat smokerlizer di 14 sekolah.
       
Ketua Tim Kampanye Bahaya Merokok dab juga Kabag Humas Kota Cirebon Ma'ruf Nuryasa di Cirebon, Kamis, mengatakan pihaknya melakukan kampanye dengan mengukur dengan alat smokerlizer dan hasilnya 50 persen pelajar terpapar asap rokok dengan katagori sedang.
       
"Hasilnya cukup mengejutkan, apalagi ini dikalangan pelajar dan harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak," kata Ma'ruf.
       
Sejak akhir bulan September 2016 lalu dilakukan pengukuran kepada sekitar 100 siswa di setiap sekolah dan sekitar 50 persen menunjukkan nilai di atas empat. Dan bahkan ada beberapa siswa yang menunjukkan angka lebih dari 10 dan itu termasuk kategori tinggi.
       
"Bahaya merokok itu sangat nyata, sudah mengancam sampai ke semua lini termasuk anak-anak sekolah," ujarnya.
       
Hasil pengukuran itu menunjukkan, mayoritas pelajar terpapar asap rokok di rumah, di lingkungan pergaulan maupun di sepanjang jalan menuju sekolah.
       
Menurutnya paparan tinggi karbon monoksida memang bukan hanya karena perokok aktif, tetapi juga perokok pasif juga bisa terpapar, bahkan bisa jadi yang paling parah.
       
Sementara menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edi Sugiarto, hasil skor 5 memang belum begitu terasa, namun skor 10 saja, sudah mempengaruhi sistem saraf sentral.
       
"Kalau sistem saraf sentral sudah terganggu, dampaknya akan lebih luas, salah satunya adalah sulit berkonsentrasi saat belajar," katanya.
   

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016