antarajabar.com - Jajak pendapat yang dilakukan CNN setelah debat terakhir calon presiden Amerika Serikat di Nevada, Kamis pagi tadi, menyimpulkan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, kembali memenangkan debat melawan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
CNN menyebut 52 persen sebagai angka kemenangan Hillary pada debat terakhir dari tiga debat calon presiden AS, sedangkan Trump tercecer pada angka 39 persen.
Trump memasuki panggung debat dengan harapan membalikkan kecenderungan opini publik yang tidak menguntungkan dia. Dia menuduh Pemilu akan curang dan mendesak para pendukungnya untuk mengawasi bilik-bilik suara untuk mencegah kecurangan.
Kedua calon presiden berdebat seru mengenai aborsi, kepemilikan senjata dan imigrasi selama 90 menit debat. Kadang-kadang mereka tidak bisa mengendalikan diri untuk saling menumpahkan amarah.
Ketika Hillary menyatakan akan menaikkan pajak untuk orang kaya demi mendanai program sosial pemerintah dan Trump tak terkecuali akan terkena kebijakan ini, Trump seketika mengatai Hillary dengan sebutan "wanita jahat".
Trump dan Hillary juga berbeda tajam soal pengaruh Presiden Rusia Vladimir Putin di mana Hillary menyebut Trump "boneka Putin", sebaliknya Trump menyatakan Hillary cemburu karena Putin lebih pintar dari Hillary.
Untuk kedua kalinya, kedua kandidat naik podium di Universitas Nevada, Las Vegas, dengan tidak saling menjabat tangan seperti terjadi pada debat kedua di St. Louis, Missouri, padahal jabat tangan sudah menjadi tradisi debat Amerika. Kali ini lebih parah, karena kedua kandidat tetap tidak mau saling mengulurkan tangan sampai debat selesai, demikian Reuters.
Penerjemah : Jafar Sidik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016