Antarajabar.com - Para atlet yang bertanding di cabang olahraga layar Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX kesulitan mengendalikan layarnya, dikarenakan angin "oscilating" atau yang cepat berubah arah dan untuk menempuh race ke-9 dan 10 menjadi berat.
        
Atlet tuan rumah Jawa Barat Faza Furqon Wibisana di Indramayu, Senin, mengaku mengalami banyak kesulitan, karena harus menghadapi tantangan cuaca terberat dari sejumlah race yang telah dilaluinya dan hasilnya di race ke-9 dan 10, sangat mengecewakan.
       
"Saya kesulitan mengendalikan layar, angin tak hanya berubah arah, tapi juga berubah-ubah kecepatannya," katanya.
       
Sementara itu sampai race ke-10, peringkatnya turun dari ranking 5 dan dekarang menempati rengkinh 7 dan ia mengaku pesimis bisa meraih medali di nomor optimis.
       
Ia menuturkan untuk sisa race yang ada yaitu race ke-11 dan 12 hanya sekadar untuk memperbaiki peringkat.
       
Karena race-9 dan 10 menjadi pukulan berat, apalagi selama even PON Faza sempat mengalami cidera tangan.
       
"Saya sempat cidera di race ke-2. Tangan terkilir sehingga mengalami DNF (Do not Finish, tidak bisa finish), cidera ini cukup mempengaruhi penampilan saya," tutur Faza.
       
Meski begitu ia akan mengerahkan kemampuannya agar di race ke-11 dan 12 bisa memperbaiki peringkat, "Ya syukur-syukur bisa meraih medali," ujarnya.
   

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016