Antarajabar.com - Pelatih tim kriket putri Bali,  Frengky Shony menilai anak asuhnya banyak melakukan kesalahan dan tidak bisa membukukan nilai dengan sempurna karena tidak bisa tampil maksimal pada laga final dengan DKI Jakarta di Stadion Sidolig,  Bandung,  Senin.
        
Akibatnya,tim kriket putri Bali pada nomor 20's,  harus mengakui keunggulan tim DKI yang mampu menuntaskan laga pada overs 14 dengan run 94, sehingga Bali harus pasrah membawa pulang medali perak. Bali hanya mengemas 92 run dari 20 over dan 7 wicket.    
   
"Pertandingan sempat terhenti di over ke-15  tepatnya saat inning untuk DKI. Namun bisa kembali dilanjutkan setelah kedua tim menyanyikan lagu Indonesia Raya,  banyak kesalahan yang dilakukan tim,  mungkin karena tekanan di final cukup berat,"  katanya.
        
Frengky menilai kesalahan tersebut terjadi  saat melakukan bowling, ditambah anak asuhnya kurang mantap saat melakukan pukulan.
     
"Kesalahan itu terutama di over awal. Cukup banyak kesalahan yang seharusnya kita mendapat poin," katanya.
   
Dia menjelaskan mental tim putri pulau dewata benar-benar diuji karena lawan mereka punggawa teratas pada nomo 8's.
     
 "Meskipun kualitas permainan hampir sama,  namun mental kita kalah, sehingga saya melihat beban pemain cukup berat menghadapi DKI yang sudah mengantongi emas di nomor 8's," katanya.
        
Meskipun anak asuhnya tidak dapat mempersembahkan emas untuk kontingen pulau dewata,  usai PON, beberapa diantaranya akan langsung terbang ke Korea Selatan,  untuk mengikuti partai ujicoba timnas kriket putri Indonesia.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016