Antarajabar.com - Menjelang berakhirnya PON XIX Jabar,  pedagang cindera mata khas,  menjadi buruan atlet dan ofisial di stan Gymnasium Upi,  Bandung,  sebagian besar memburu kaos bertuliskan PON.
        
Sebelumnya pedagang cinderamata tersebut sempat mengeluhkan sepinya pengunjung yang berbelanja,  namun dua hari menjelang final beberapa cabang olahraga di lokasi tersebut,  penjualan meningkat tajam hingga 75 persen.
        
Pemilik stand cinderamata khas PON,Enjang Faisal (38)  yang biasa menjajakan kaos,  jaket,  tas dan pernak-pernik lainnya,  mengatakan   penutupan merupakan harapan para pedagang yang sudah menggelar dagangannya. Dimana menjelang penutupan angka penjualan akan meningkat tajam.
        
"Sejak dua hari terakhir angka penjualan meningkat tajam hingga 75 persen setiap harinya. Sebagian besar barang yang diburu kaos,  tas dan cinderamata khas PON. Pembeli sebagian besar atlet,  ofisial dan hanya beberapa persen dari umum dan mahasiswa,"  katanya.
        
Setiap harinya tutur dia,  lima kodi kaos berbagai model dan ukuran terjual habis,  sedangkan tas perhari lebih dari 20 buah dengan harga berpariatif mulai dari Rp30 ribu untuk kaos dan Rp100 ribu untuk tas berbagai merek.
      
"Perputaran uang setiap harinya bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk satu stand, hampir semua stand dipadati pembeli," kata pedagang yang ingin membuka stad kembali di PON XX di Papua.
        
Sementara itu,  pedagang boneka Surili khas PON Jabar, Solihin merasakan hal yang sama,  menjelang berakhirnya PON XIX Jabar, angka penjualan Surili meningkat hingga 80 persen,  dimana boneka yang ditawarkan mulai dari Rp50 ribu sampai Rp150 ribu.
      
"Setiap harinya kita bisa menjual 25 sampai 30 boneka setiap harinya. Hari ini penjualan meningkat dan semoga sampai hari terakhir terus meningkat," kata Solihin pemilik stand.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016