Antarajabar.com - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan melakukan kampanye tolak kekerasan terhadap perempuan dan anak lewat sebuah kegiatan majelis taklim di Pondok Pesantren At Taqwa Cikidang, Kabupaten Cianjur.
"Majelis taklim atau pengajian ini bisa menjadi sarana memperbaiki pola asuh terhadap anak dan memberikan perhatian pada lingkungan masyarakat. Sehingga angka kekerasan di Jawa Barat dapat berkurang dan generasi penerus bangsa dapat terselamatkan," kata Netty Heryawan, dalam siaran tertulisnya, Rabu.
Ia mengatakan salah satu hal terbesar yang diberikan Tuhan kepada orang tua ialah adalah mempunyai keturunan atau anak.
"Anak adalah amanat terbesar dari Allah SWT bagi orangtua untuk dilindungi, dididik dan diasuh dengan baik. Sehingga mempunyai karakter dan mental yang kuat didasari nilai agama," kata dia.
Akan tetapi, kata Netty, pada kenyatanya saat ini orangtua menitipkan anak-anak mereka pada kemajuan teknologi yang nantinya menjurus pada tindak kekerasan dan penelantaran anak.
"Bagaimana generasi kita nggak hancur jika orang tua mengalami kesulitan berkomunikasi dengan anak," kata dia.
Menurut dia, dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang besar maka diharapkan dapat menghadirkan berbagai solusi pada masalah yang dihadapi seperti banyak ibu menjadi buruh migran sehingga anak terlantar dan pernikahan dini yang ujungnya rentan perceraian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Majelis taklim atau pengajian ini bisa menjadi sarana memperbaiki pola asuh terhadap anak dan memberikan perhatian pada lingkungan masyarakat. Sehingga angka kekerasan di Jawa Barat dapat berkurang dan generasi penerus bangsa dapat terselamatkan," kata Netty Heryawan, dalam siaran tertulisnya, Rabu.
Ia mengatakan salah satu hal terbesar yang diberikan Tuhan kepada orang tua ialah adalah mempunyai keturunan atau anak.
"Anak adalah amanat terbesar dari Allah SWT bagi orangtua untuk dilindungi, dididik dan diasuh dengan baik. Sehingga mempunyai karakter dan mental yang kuat didasari nilai agama," kata dia.
Akan tetapi, kata Netty, pada kenyatanya saat ini orangtua menitipkan anak-anak mereka pada kemajuan teknologi yang nantinya menjurus pada tindak kekerasan dan penelantaran anak.
"Bagaimana generasi kita nggak hancur jika orang tua mengalami kesulitan berkomunikasi dengan anak," kata dia.
Menurut dia, dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang besar maka diharapkan dapat menghadirkan berbagai solusi pada masalah yang dihadapi seperti banyak ibu menjadi buruh migran sehingga anak terlantar dan pernikahan dini yang ujungnya rentan perceraian.
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016