Antarajabar.com - Bakso menjadi makanan favorit para pemudik di jalur selatan Jabar baik oleh pengendara roda empat maupun roda dua.

"Bakso tidak ribet dan tidak butuh waktu lama membuatnya, selain itu harganya juga sangat terjangkau," kata Wawan, pemudik bermotor di jalur Garut, Minggu.

Wawan yang tengah berjuang di tengah kemacetan di jalur Tasikmalaya - Singaparna - Garut itu tengah dalam perjalanan dari Cilacap menuju Kota Bandung. Sepanjang perjalanan ia mengaku sudah beberapa kali jajan bakso di pinggir jalan.

Hampir semua gerai penjual bakso di jalur itu diserbu oleh para pemudik, khususnya yang menggunakan sepeda motor. Salah seorang pemilik warung bakso di Jalan Pembangunan Kabupaten Garut, Trisno (50) mengaku menambah stok bakso jualannya.

Berdasarkan pengalaman pada musim mudik, kata dia jualannya selalu laku keras sehingga melakukan penambahan stok.

Tak hanya pedagang bakso di dalam kios, para pedagang bakso dorong juga panen pada musim mudik lebaran kali ini.

Para pedagang bakso yang berjualan di pinggir jalan di jalur selatan itu dikerubuti oleh para pemudik yang membeli bakso sambil berinstirahat.

Meski terjadi peningkatan jumlah pembeli oleh para pemudik, namun para pedagang bakso tetap menjualnya dengan harga normal. Harga bakso di jalur itu berkisar antara Rp7.000 hingga Rp13.000 per mangkuk.

Selain para pedagang bakso, para penjual kopi gendong juga menuai untung di jalur macet di kawasan Garut itu. Pada pedagang kopi yang menjajakan jualannya dengan cara digendong dengan menenteng termos air panas menjual segelas kopi antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per gelas ukuran 200 mili liter.

Kopi banyak dikonsumsi oleh para pengemudi yang mulai suntuk di tengah kemacetan, sehingga bisa tetap melek meskipun macet.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016