Antarajabar.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menyatakan prihatin karena jalur mudik di kawasan Kabupaten Sumedang, seperti kawasan Cadas Pangeran kondisinya bergelombang yang dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan pemudik Idul Fitri 1436 Hijriah/Lebaran 2016.

"Kamis (16/8) lalu saya reses di dapil saya (Kabupaten Sumedang) dan saya sengaja dari Bandung menuju lokasi reses tidak tidur dan saya cukup prihatin ada beberapa titik masih bergelombang jalannya dan itu biasanya dilalui jalur pemudik," kata Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Minggu.

Ia menuturkan beberapa bulan lalu jalur mudik di Kabupaten Sumedang yang masuk dalam jalan nasional tersebut dilakukan pemiliharaan namun saat ini kondisinya sudah bergelombang. "Memang kalau dibandingkan tahun lalu masih lebih baik sekarang, tahun lalu itu sampai berlubang. Tapi tetap saja walaupun kondisinya demikian (bergelombang) harus tetap diperhatikan," kata dia.

Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat menuturkan pernah terjebak kemacetan di jalur mudik Sumedang hingga lima jam lebih karena kondisi jalan yang jelek. "Semoga pemerintah bisa segera memperbaiki infrastruktur tersebut karena mudik tinggal beberapa pekan lagi," kata dia.

Selain itu, Ineu juga mengimbau kepada para pemudik terutama pemudik yang menggunakan sepeda motor agar berhati-hati ketika mudik dan mematuhi peraturan yang berlaku sepanjang jalur mudik agar terhindar dari kecelakaan.

"Jangan ngebut, cek fisik kendaraan anda, istirahat lah kalau merasa lelah ketika mengemudi dan untuk pemudik sepeda motor, saya mohon agar tidak menaiki motor tersebut lebih dari dua orang. Selama kita kita masih banyak melihat pemudik motor yang motornya dinaiki oleh tiga orang bahkan lebih. Itu kan sangat bahaya," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan pemerintah kabupaten/kota juga harus mengantisipasi keberadaan pasar tumpah saat arus mudik dan balik Lebaran nanti karena keberadaan pasar tumpah tersebut menjadi salah satu penyebab kemacetan saat mudik nanti.

"Harus ada yang menertibkan mungkin dengan membuat surat edaran dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota yang di wilayahnya agar pasar tumpah," kata dia.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan kabupaten/kota di Jawa Barat yang di wilayahnya terdapat pasar tumpah telah melakukan antisipasi hal tersebut. "Tidak perlu surat edaran karena kabupaten/kota tersebut sudah mengantisipasinya, mereka sudah pengalaman bertahun-tahun. Biasanya nanti ada rapat koordinasi tersendiri soal pasar tumpah ini.

Menurut dia, keberadaan pasar tumpah di Jalur Pantura Jawa Barat saat ini sudah terantisipasi karena adanya Jalan Tol Cipali. "Pasar tumpah menjadi masalah besar karena tidak ada alternatif jalan tol, sekarang pasar tumpah tidak menjadi masalah besar," kata dia. 


Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016