Antarajabar.com – Pengelolaan Sistem Informasi akan menjadi salah satu faktor penting yang akan menetukan daya saing organisasi di Indonesia dalam menghadapi tantangan global seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kata Guru Besar Sistem Informasi Unpad Prof. Sri Mulyani, di Bandung, Kamis.

“Di tengah persaingan global yang kian terbuka, sistem informasi akan menentukan keberlanjutan sebuah organisasi dan organisasi yang tidak peka terhadap perkembangan sistem informasi akan hilang ditelan persaingan,” katanya saat menjadi pembicara kunci dalam seminar “Peran Sistem Informasi dalam Menghadapi Persaingan Global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN”.

Dia mencontohkan kehancuran Kodak dan Blacberry yang dinilainya kurang peka terhadap perkembangan sistem informasi, sehingga tidak bisa mengantisipasi kecenderungan pasar dan peta persaingan yang kian terbuka.

Salah satu penyebab lemahnya sistem informasi di Indonesia adalah masih banyaknya SDM di bidang ini yang tidak siap pakai di dunia kerja akibat kurikulum di perguruan tinggi yang kurang memberi wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

Selama ini sistem informasi yang diajarkan di kampus banyak yang tidak aflikatif sehingga sudah saatnya para dosen untuk membumikan bahan ajar dalam perkuliahan ini.

“Bawa daya imajinasi ke dalam ruang kelas. Selain itu, Dosen sistem informasi sebisa mungkin terjun ke dalam praktik bisnis sesungguhnya agar imajinasi dapat dipijakkan dalam ruang kelas sehingga mahasiswa mudah memahaminya,” katanya dalam seminar dan lokakarya yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Forum Dosen Sistem Informasi IAI-KAP bekerjasama dengan Program Doktor Ilmu Akuntansi Universitas Padjadjaran.

Sementara itu, Isnaeni Achdiat, praktisi di Kantor Akuntan Publik Ernst & Young, juga presiden ISACA (Information Systems Audit and Control Association) menyoroti resiko yang melekat dalam perkembangan teknologi informasi dan digital sehingga audit TI harus sensitif terhadap perkembangan proses bisnis yang berbasis teknologi tersebut.
Terhadap kurikulum sistem informasi, dia berharap mahasiswa dapat memilih mata kuliah sesuai dengan peminatannya dalam rangka mengasah keahliannya kelak.

Dari dunia bisnis e-commerce, Rahmat Danu Andika selaku intelijen bisnis Bukalapak, mengungkapkan pertumbuhan bisnis online yang selalu dalam grafik menanjak. Bahkan situs bisnis lokal yang didirikan oleh tiga sarjana informatika ITB itu saat ini menjadi yang terbesar dalam industri sejenis di Asia Tenggara dengan lima juta pelanggan dan tiga juta kunjungan per hari.

“Perkembangan bisnis ini tentunya membutuhkan dukungan dari kampus, untuk menyediakan lulusan sebagai tenaga profesional yang melek dan update terhadap sistem informasi,” katanya.

Seminar yang berlangsung di Kampus Unpad tersebut dihadiri dihadiri 215 peserta. Mereka adalah para Dosen, praktisi dan birokrat dari berbagai daerah di Indonesia.

Seminar ini merupakan upaya untuk menyusun kurikulum ilmu system informasi yang aplikatif sehingga sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan jaman terutama dalam menghadapi tantangan global seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016