Antarajabar.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (Bank BJB) meluncurkan layanan Laku Pandai "BJB Bisa" yang digelar di Lapangan Bola Wirabakti`, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Jawa Barat, Selasa.
"Layanan Laku Pandai BJB Bisa dapat mengakomodasikan berbagai kebutuhan transaksi perbankan baik nasabah eksisting maupun non nasabah di wilayaj remote area," kata Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan.
Hadir pada kegiatan peluncuran itu Wakil Gubernur Jabar H Deddy Mizwar Bupati Garut Ruddy Gunawan, Ketua Auditor/ Dewan Komisioner OJK Ilya Avianty, sejumlah agen Laku Pandai BJB Bisa serta sekitar 1.500 orang warga Cikajang dan sekitarnya. Peresmian layanan baru BJB untuk mendorong akses keuangan masyarakat dilakukan dengan pemencetan tombol sirine.
Layanan Laku Pandai Bisa, kata Ahmad Irfan dilakukan dengan menggunakan sarana mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk dapat bertransaksi secara "realtime online". Dengan demikian bisa memberikan pelayanan yang lebih fleksibel tanpa harus datang ke kantor bank yang lokasinya jauh.
Ia menyebutkan layanan laku pandai "Bisa" merupakan layanan keuangan tanpa kantor. Operasionalnya bekerja sama dengan para agen yang berada di lokasi atau kawasan para calon nasabah yang berlokasi di daerah remote.
"Kami menargetkan merekrut sebanyak seribu agen BJB Bisa yang dilakukan secara bertahap dengan segmen perorangan maupun kelompok," katanya.
Segmentasi individu yakni agen yang direkrut dari perorangan seperti petani, nelayan, perangkat desa, pensiunan, guru, pedagang dan lainnya. Sedangkan kelompok antara lain kelompok tani dan nelayan, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), perusahaan dan instansi.
"Bank BJB telah mendapat izin untuk operasional layanan Laku Pandai BJB Bisa dari OJK, dan hari ini kita luncurkan sambil melakukan literasi sistem keuangan kepada masyarakat," kata Irfan.
Manfaat layanan laku pandai itu adalah layanan perbankan lebih dekat, dapat menabung dan menarik tunai dalam jumlah tertentu dan traksaksi lebih mudah dan bisa dilakukan di mana saja.
"Agen kami bisa memberikan layanan berbagai transaksi pembayaran seperti listrik, telepon, pulsa, listrik, pembukaan rekening, pembayaran kartu kredit, transaksi informasi saldo dan lainnya," katanya.
Untuk meningkatkan semangat para agen, bank milik pemerintah daerah Jabar dan Banten itu memberikan insentif bagi agen yang aktif melakukan edukasi keuangan terutama mengajak nasabah baru.
Sementara itu Ketua Auditoer/ Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ilya Avianti yang hadir pada kesempatan itu menyebutkan layanan Laku Pandai Bisa itu menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan literasi sistem keuangan kepada masyarakat sekaligus menembus hambatan yang menjadi kendala akses perbankan.
"Kabupaten Garut merupakan daerah yang literasi akses keuangannya terendah di Jawa Barat. Sehingga menjadi fokus dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Jabar," kata Ilya.
Ia menyebutkan, kurangnya akses keuangan itu tak hanya karena lokasinya jauh atau terpencil, tapi bisa jadi akibat kurangnya informasi yang diperoleh perbankan terhadap daerah itu. Oleh karena itu TPAKD Jabar mendorong perbankan untuk terjun dan melakuka riset di daerah itu. Salah satunya program Laku Pandai.
"Melalui program itu maka perbankan lebih didekatkan ke daerah, kami dorong perbankan untuk melakukan riset dan jemput bola," kata Ilya Avianti menambahkan.
Sementara itu Wakil Gubernur Jabar H Deddy Mizwar berharap layanan Laku Pandai BJB Bisa dapat meningkatkan akses keuangan masyarakat serta menambah literasi keuangan masyarakat terhadap lembaga keuangan.
"Saya harapkan nanti literasi keuangan masyarakat Garut meningkat. Laku Pandai BJB Bisa hadir tak hanya ada tapi juga bisa efektif menembus hambatan akses keuangan masyarakat di sini," kata Wagub Jabar itu menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Layanan Laku Pandai BJB Bisa dapat mengakomodasikan berbagai kebutuhan transaksi perbankan baik nasabah eksisting maupun non nasabah di wilayaj remote area," kata Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan.
Hadir pada kegiatan peluncuran itu Wakil Gubernur Jabar H Deddy Mizwar Bupati Garut Ruddy Gunawan, Ketua Auditor/ Dewan Komisioner OJK Ilya Avianty, sejumlah agen Laku Pandai BJB Bisa serta sekitar 1.500 orang warga Cikajang dan sekitarnya. Peresmian layanan baru BJB untuk mendorong akses keuangan masyarakat dilakukan dengan pemencetan tombol sirine.
Layanan Laku Pandai Bisa, kata Ahmad Irfan dilakukan dengan menggunakan sarana mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk dapat bertransaksi secara "realtime online". Dengan demikian bisa memberikan pelayanan yang lebih fleksibel tanpa harus datang ke kantor bank yang lokasinya jauh.
Ia menyebutkan layanan laku pandai "Bisa" merupakan layanan keuangan tanpa kantor. Operasionalnya bekerja sama dengan para agen yang berada di lokasi atau kawasan para calon nasabah yang berlokasi di daerah remote.
"Kami menargetkan merekrut sebanyak seribu agen BJB Bisa yang dilakukan secara bertahap dengan segmen perorangan maupun kelompok," katanya.
Segmentasi individu yakni agen yang direkrut dari perorangan seperti petani, nelayan, perangkat desa, pensiunan, guru, pedagang dan lainnya. Sedangkan kelompok antara lain kelompok tani dan nelayan, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), perusahaan dan instansi.
"Bank BJB telah mendapat izin untuk operasional layanan Laku Pandai BJB Bisa dari OJK, dan hari ini kita luncurkan sambil melakukan literasi sistem keuangan kepada masyarakat," kata Irfan.
Manfaat layanan laku pandai itu adalah layanan perbankan lebih dekat, dapat menabung dan menarik tunai dalam jumlah tertentu dan traksaksi lebih mudah dan bisa dilakukan di mana saja.
"Agen kami bisa memberikan layanan berbagai transaksi pembayaran seperti listrik, telepon, pulsa, listrik, pembukaan rekening, pembayaran kartu kredit, transaksi informasi saldo dan lainnya," katanya.
Untuk meningkatkan semangat para agen, bank milik pemerintah daerah Jabar dan Banten itu memberikan insentif bagi agen yang aktif melakukan edukasi keuangan terutama mengajak nasabah baru.
Sementara itu Ketua Auditoer/ Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ilya Avianti yang hadir pada kesempatan itu menyebutkan layanan Laku Pandai Bisa itu menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan literasi sistem keuangan kepada masyarakat sekaligus menembus hambatan yang menjadi kendala akses perbankan.
"Kabupaten Garut merupakan daerah yang literasi akses keuangannya terendah di Jawa Barat. Sehingga menjadi fokus dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Jabar," kata Ilya.
Ia menyebutkan, kurangnya akses keuangan itu tak hanya karena lokasinya jauh atau terpencil, tapi bisa jadi akibat kurangnya informasi yang diperoleh perbankan terhadap daerah itu. Oleh karena itu TPAKD Jabar mendorong perbankan untuk terjun dan melakuka riset di daerah itu. Salah satunya program Laku Pandai.
"Melalui program itu maka perbankan lebih didekatkan ke daerah, kami dorong perbankan untuk melakukan riset dan jemput bola," kata Ilya Avianti menambahkan.
Sementara itu Wakil Gubernur Jabar H Deddy Mizwar berharap layanan Laku Pandai BJB Bisa dapat meningkatkan akses keuangan masyarakat serta menambah literasi keuangan masyarakat terhadap lembaga keuangan.
"Saya harapkan nanti literasi keuangan masyarakat Garut meningkat. Laku Pandai BJB Bisa hadir tak hanya ada tapi juga bisa efektif menembus hambatan akses keuangan masyarakat di sini," kata Wagub Jabar itu menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016