Antarajabar.com - Lebih dari 5000 perempuan hamil di Kolombia terinfeksi virus Zika, lembaga kesehatan negara itu mengatakan pada Sabtu (13/2), ketika penyakit itu terus menyebar cepat di seluruh Amerika.

Kasus virus itu secara keseluruhan 31.555, kata lembaga tersebut dalam buletin epidemiologi sebagaimana dilaporkan Reuters, dengan 5.013 kasus di antaranya wanita hamil.

Zika, yang telah menyebar ke lebih 30 negara, telah dikaitkan dengan cacat lahir microcephaly dan penyakit eurologis sindrom Guillain-Barre.

Jumlah kasus Zika yang dilaporkan naik 23 persen dari data minggu lalu, sementara jumlah wanita hamil yang terinfeksi virus itu meningkat 57,8 persen.

Masih banyak yang belum diketahui tentang Zika, termasuk apakah virus ini benar-benar menyebabkan microcephaly. Brasil sedang menyelidiki hubungan potensial antara infeksi Zika dengan lebih dari 4.300 kasus dugaan cacat lahir, kondisi yang ditandai dengan ukuran kepala kecil abnormal yang dapat mengakibatkan masalah perkembangan.

Para peneliti telah mengkonfirmasi bahwa lebih dari 460 kasus itu sebagai microcephaly dan diidentifikasi bukti infeksi Zika pada 41 kasus di antaranya, tetapi belum terbukti virus itu dapat menyebabkan microcephaly.

Sejauh ini tidak ada kasus tercatat dari microcephaly terkait-Zika di Kolombia, kata pemerintah. Para pejabat masih memeriksa angka-angka dari negara-negara seperti Brasil, tetapi mengatakan Kolombia bisa memperkirakan antara 500 - 600 kasus tahun ini.

Belum ada vaksin atau obat untuk Zika, yang menyebabkan demam ringan, bintik-bintik merah, dan mata merah. Diperkirakan 80 persen orang yang terinfeksi tidak disertai gejala.

Di Kolombia, sekitar 29,4 persen wanita hamil yang terinfeksi tinggal di Provinsi Norte de Santander, di sepanjang perbatasan timur dengan Venezuela.

Kawasan Karibia, Kolombia, yang meliputi tujuan wisata populer Cartagena dan Santa Marta, ditemukan lebih dari 12.488 kasus.

Pemerintah Kolombia mengatakan wanita hamil dengan Zika memenuhi syarat untuk mengakses layanan aborsi--yang banyak dibatasi di negara itu. Banyak wanita berjuang untuk menemukan penyedia layanan aborsi bahkan ketika mereka memenuhi persyaratan hukum yang ketat.

Sebuah klinik aborsi di Bogota mengatakan, beberapa wanita dengan Zika telah datang untuk berkonsultasi, tetapi tidak akan dikonfirmasi jika prosedur berlangsung. Media lokal melaprkan apa yang mereka katakan sebagai aborsi pertama di negara itu karena Zika pekan lalu.

Pihak berwenang Kolombia telah mengingatkan para perempuan untuk menunda kehamilan selama enam sampai delapan bulan kedepan.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan Zika akan berdampak pada sebanyak-banyaknya 4 juta orang. Di Kolombia diperkirakan bisa mencapai 600.000 kasus tahun ini.

Menteri kesehatan Kolombia meyakini ada tiga kematian yang terkait dengan Zika.

antaranews

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016