Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, telah memeriksa kondisi Kampung RW 01, Kelurahan Tegallega, yang kerap dilanda banjir dan memutuskan penanganannya dilakukan menggunakan APBD Tahun 2025.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Bogor Hanafi di Kota Bogor, Sabtu, mengatakan pada pekan depan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat bersama konsultan perencana dijadwalkan survei ke lapangan, untuk mengkaji secara teknis kebutuhan yang perlu dilakukan guna mengatasi banjir ini.
Setelah kajian selesai, kata Hanafi, hasilnya segera dikomunikasikan dengan DPRD Kota Bogor dan diusulkan masuk ke dalam anggaran perubahan 2025.
Hanafi juga telah menyampaikan kepada warga bahwa jika hasil kajian nantinya mengharuskan pembongkaran satu rumah, konsekuensi tersebut harus diterima.
“Menurut ketua RW, dulunya di atas salah satu rumah warga merupakan bagian dari sungai besar. Karena ada rumah, drainase pun menjadi menyempit,” jelasnya.
Dari laporan yang diterimanya, beberapa pekan lalu Kampung RW 01 sempat dilanda banjir setinggi 1,5 meter setelah diguyur hujan deras yang menyebabkan air di anak sungai Ciparigi meluap.
“Airnya meluap ditambah terjadi penyempitan saluran air akibat adanya rumah warga di atas drainase,” ujar Hanafi.
Lurah Tegallega Hardi Suhardiman mengatakan, saat kejadian rumah warga mengalami kerusakan akibat terjangan air, sehingga penghuni rumah terpaksa mengungsi.
“Di sini memang sudah sering banjir, jadi masyarakat selalu was-was kalau hujan deras. Makanya, masyarakat sangat berharap pemerintah turun tangan untuk memperbaiki ini,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024