Antarajabar.com - Program Simpanan Pelajar atau Simpel merupakan  edukasi untuk melakukan perencanaan dan pembentukan karakter pengelolaan keuangan sejak dini, kata Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kusumaningtuti S Soetiono di Bandung, Selasa.

"Simpanan pelajar mendorong bidaya menabung di kalangan pelajar, dan merupakan edukasi perencanaan dan pembentukan karakter pengelolaan keuangan sejak dini," kata Kusumaningtuti pada pelunduran Simpanan Pelajar BCA dan BCA Syariah di Bandung.

Melalui Simpel, kata dia merupakan bagian dari membangun karakter generasi bangsa yang rajin dan cermat terutama dalam pengelolaan keuangan.

Kusumaningturi menyebutkan, pihaknya telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait materi kurikulum pendidikan perbankan di sekolah. Ia menyebutkan kurikulum itu pada 2015 telah disampaikan di 1.270 SMA di Indonesia dan akhir 2015 ini ditargetkan juga disampaikan di 1.521 SMP di Indoneia.

"Insya Allah akhir November 2015 ini akan diluncurkan kurikulum OJK di tingkat SD. Selain menabung masyarakat juga mendapat pengajaran dari lembaga itu," katanya.

Sejak diluncurkan pada Juli 2015, kata Kusumaningtuti, tabungan Simpanan Pelajar telah dilayani di 17 bank umum, 23 Bank Pembangunan Daerah dan 49 Bank Perkreditan Rakyat dengan jumlah nasabagh 121.500-an pelajar dari 2.600-an sekolah.

Menurut dia saat ini ada sekitar 51,9 juta pelajar di Indoneia atau sekitar 20 persen dari total penduduk Indonesia. Ia mencontohkan di Jawa Barat sendiri ada 9,2 juta pelajar atau sekitar 18 persen dari total pelajar di Indoneia.

Sementara  itu  BCA dan BCA Syariah melakukan peluncuran Tabungan SimPel di Bandung. Hadir pada keempatan itu selain Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kusumaningtuti S Soetiono juga  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi, Anggota DPR Komisi XI Eky Awal Mucharam, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Bandung Aos Bintang, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana serta Direktur BCA Suwignyo Budiman, Presiden Direktur BCA Syariah Joan Kosasih.

Tabungan SimPel merupakan tabungan bagi para peserta didik mulai jenjang PAUD/Raudatul Athfal (RA) hingga SMA/Madrasah Aliyah (MA) dan Pondok Pesantren yang diterbitkan secara nasional oleh perbankan di Indonesia.

Direktur BCA Suwigynyo Budioman menyebutkan dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan, Tabungan SimPel diarahkan untuk menjadi tabungan dengan persyaratan yang mudah dan sederhana, setoran awal yang ringan, bebas biaya administrasi bulanan, dan minimum setoran yang terjangkau. Selain itu, nama siswa akan tercetak pada kartu tabungan SimPel.

"BCA menyadari bahwa budaya menabung perlu dibiasakan sejak dini karena dapat memberikan banyak manfaat seperti pembangunan karakter hidup hemat, disiplin dalam membelanjakan uang, dan persiapan masa depan," katanya.

Selama bulan Oktober sampai dengan 10 November 2015, empat Kantor Cabang Umum (KCU) Bandung telah melakukan sosialisasi dan aktivasi SimPel di sekolah-sekolah di Bandung.

Sebelumnya, pada Selasa, 8 September 2015, BCA bersama OJK dan bank-bank yang berpartisipasi dalam program SimPel mengadakan Acara Aktivasi Program Tabungan SimPel di SMA Negeri 68 Jakarta. Hingga saat ini jumlah siswa yang memiliki rekening Simpanan Pelajar di BCA adalah 2.000 siswa.  

"Kami juga akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kami agar semakin mudah dan memenuhi segala kebutuhan pelajar serta masyarakat, khususnya para nasabah setia BCA," kata Suwignyo menambahkan.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015