Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menargetkan Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) pada tahun 2016 bisa masuk kelompok 12 besar bank nasional di Indonesia, melampaui sejumlah BUMN perbankan dan BUMD perbankan terbaik di kelompok elit tersebut.
"Target tersebut realistis dengan merujuk pencapaian hingga triwulan III tahun ini," kata Ahmad Heryawan (Aher) sekaligus pemegang saham pengendali bank bjb, di Kota Bandung, Senin.
Ia menuturkan kalau posisi bank bjb pada tahun ini berada di rangking 14 nasional dan melihat kinerja bank bjb yang malah bertahan dan naik saat perlambatan ekonomi, kemungkinan akan dapat laba bersih 2015 lebih tinggi dari tahun lalu.
"Maka wajar jika bank bjb tahun depan naik ke 12 atau 13 besar nasional. Insya allah, ada kenaikan," katanya.
Menurut dia, kinerja bank bjb sudah berhasil melampaui BUMN perbankan maupun swasta seperti BTN dan BTPN, khusus BUMD perbankan sudah makin kokoh menjadi yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam catatan, pada tahun 2014 lalu, bank bjb mencatat laba bersih sebesar Rp1,120 triliun dengan total aset mencapai Rp75,8 triliun.
Total aset Bank BJB tersebut meningkat sebesar 6,9 persen (year on year). Selain aset, pertumbuhan pun terjadi pada dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp57,7 triliun atau meningkat sebesar 15,5 persen (yoy).
Dari sisi kredit, bank plat merah ini mengalami pertumbuhan sebesar 9,5 persen, dengan total kredit mencapai Rp49,6 triliun dan peningkatan kredit salah satunya didukung pertumbuhan kredit konsumer sebesar 16,4 persen atau setara dengan Rp33,5 triliun.
Berbagai kendala berat sejak awal tahun ini, seperti fenomena perlambatan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kenaikan BI rate, dan persaingan ketat industri perbankan, ternyata membuat kinerja bank bjb meningkat.
Sementara itu, Dirut bank bjb Ahmad Irfan mengatakan per 29 Oktober 2015 lalu pada Triwulan III/2015 bank yang dipimpinnya membukukan laba bersih sebesar Rp864 miliar, atau naik 20,6 persen year on year (yoy).
Penyumbang laba terbesar berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 8,4 persen yoy dan fee based income (tumbuh 46,4 persen yoy).
Seiring meningkatnya laba perusahaan, total aset bank Bjb per 30 September 2015 juga naik sebesar 21,5 persen (yoy) hingga mencapai Rp95,6 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 26,8 persen menjadi Rp81,9 triliun.
Situasi per triwulan III 2015 ini juga tidak terlepas dari stabilnya Net Interest Margin pada level 6 persen dan pengelolaan biaya operasional yang sehat serta penurunan NPL menjadi sebesar 3,5 persen.
Ahmad Irfan mengatakan kredit konsumer, masih mendominasi portofolio kredit yang disalurkan Bank Bjb sepanjang triwulan III/2015. Dari total kredit yang disalurkan pada periode tersebut yang mencapai Rp54,5 triliun, komposisi kredit konsumer mencapai Rp37,2 triliun.
Pertumbuhan kredit konsumen pun terus meningkat mencapai 13,8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kondisi tersebut turut mendukung pertumbuhan keseluruhan portofolio kredit bank bjb dan kredit konsumer juga akan terus dipertahankan sebagai captive market bank BJB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Target tersebut realistis dengan merujuk pencapaian hingga triwulan III tahun ini," kata Ahmad Heryawan (Aher) sekaligus pemegang saham pengendali bank bjb, di Kota Bandung, Senin.
Ia menuturkan kalau posisi bank bjb pada tahun ini berada di rangking 14 nasional dan melihat kinerja bank bjb yang malah bertahan dan naik saat perlambatan ekonomi, kemungkinan akan dapat laba bersih 2015 lebih tinggi dari tahun lalu.
"Maka wajar jika bank bjb tahun depan naik ke 12 atau 13 besar nasional. Insya allah, ada kenaikan," katanya.
Menurut dia, kinerja bank bjb sudah berhasil melampaui BUMN perbankan maupun swasta seperti BTN dan BTPN, khusus BUMD perbankan sudah makin kokoh menjadi yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam catatan, pada tahun 2014 lalu, bank bjb mencatat laba bersih sebesar Rp1,120 triliun dengan total aset mencapai Rp75,8 triliun.
Total aset Bank BJB tersebut meningkat sebesar 6,9 persen (year on year). Selain aset, pertumbuhan pun terjadi pada dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp57,7 triliun atau meningkat sebesar 15,5 persen (yoy).
Dari sisi kredit, bank plat merah ini mengalami pertumbuhan sebesar 9,5 persen, dengan total kredit mencapai Rp49,6 triliun dan peningkatan kredit salah satunya didukung pertumbuhan kredit konsumer sebesar 16,4 persen atau setara dengan Rp33,5 triliun.
Berbagai kendala berat sejak awal tahun ini, seperti fenomena perlambatan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kenaikan BI rate, dan persaingan ketat industri perbankan, ternyata membuat kinerja bank bjb meningkat.
Sementara itu, Dirut bank bjb Ahmad Irfan mengatakan per 29 Oktober 2015 lalu pada Triwulan III/2015 bank yang dipimpinnya membukukan laba bersih sebesar Rp864 miliar, atau naik 20,6 persen year on year (yoy).
Penyumbang laba terbesar berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 8,4 persen yoy dan fee based income (tumbuh 46,4 persen yoy).
Seiring meningkatnya laba perusahaan, total aset bank Bjb per 30 September 2015 juga naik sebesar 21,5 persen (yoy) hingga mencapai Rp95,6 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 26,8 persen menjadi Rp81,9 triliun.
Situasi per triwulan III 2015 ini juga tidak terlepas dari stabilnya Net Interest Margin pada level 6 persen dan pengelolaan biaya operasional yang sehat serta penurunan NPL menjadi sebesar 3,5 persen.
Ahmad Irfan mengatakan kredit konsumer, masih mendominasi portofolio kredit yang disalurkan Bank Bjb sepanjang triwulan III/2015. Dari total kredit yang disalurkan pada periode tersebut yang mencapai Rp54,5 triliun, komposisi kredit konsumer mencapai Rp37,2 triliun.
Pertumbuhan kredit konsumen pun terus meningkat mencapai 13,8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kondisi tersebut turut mendukung pertumbuhan keseluruhan portofolio kredit bank bjb dan kredit konsumer juga akan terus dipertahankan sebagai captive market bank BJB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015