Antarajabar.com  - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat menyatakan minimnya anggaran yang diterima dari pemprov sangat menghambat persiapan atlet yang akan berlaga di PON XIX Tahun 2016.

"Bahkan terdapat cabor yang sama sekali belum melakukan persiapan karena tidak memiliki alat latihan, seperti Perbakin belum ada alat-alatnya. Mereka membutuhkan Rp15 miliar untuk peralatan dan itu sudah sesuai standard," kata Ketua KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin, di Bandung, Jumat.

Menurut Ahmad, pada tahun 2015 pihaknya mengajukan kebutuhan anggaran ke Pemprov Jawa Barat sebesar Rp269 miliar namun yang diperolehnya baru Rp80 miliar.

Ia menuturkan hampir seluruh pengurus cabang olahraga di Jawa Barat yang akan bertanding pada Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 mengeluhkan minimnya anggaran dari Pemerintah Provinsi Jabar.

"Kondisi ini dirasa memberatkan terlebih di saat mereka ditargetkan mewujudkan `Jabar Kahiji`," kata Ahmad usai melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Jabar di Gedung Sate Bandung.

Menurut dia, KONI Jabar dan seluruh pengurus cabang olahraga  akan berupaya semaksimal mungkin dalam memenuhi target juara umum pada ajang olahraga terbesar di tanah air ini.

Akan tetapi, lanjut dia, upaya ke arah tersebut perlu dukungan yang maksimal terutama menyangkut keuangan.

"Ibaratnya prestasi sebanding lurus dengan pemenuhan anggaran. Tidak bisa dihindarkan," kata Ahmad.

Menurutnya, terdapat sejumlah komponen penting yang diperlukan untuk mewujudkan target tersebut.

"Sehingga kemampuan atlet, alat peralatan yang harus dipenuhi, program latihan, dan juga uang. Jadi tidak hanya bisa bermodal semangat. Semua komponen ini tidak bisa dipisahkan," ujar dia.

Lebih lain ia mengatakan cabang olahraga layar memerlukan anggaran sekitar Rp6 miliar namun hingga saat ini mereka baru menerima Rp500 juta.

"Kemudian  paralayang perlu Rp5 miliar malah belum dikasih. Ini bukti. Mau latihan pakai apa?" kata dia.

Selain berpengaruh terhadap kelengkapan fasilitas latihan, minimnya anggaran pun berdampak kepada tidak terpenuhinya kebutuhan gizi atlet.

"Untuk uang saku atlet pun tentu tidak maksimal dan atlet pun memerlukan uji tanding ke luar negeri untuk mengukur kemampuan," kata dia.

Walaupun kekurangan anggaran, kata dia, untuk target juara umum PON 2016 masih bisa diraih oleh Jawa Barat jika melihat kemampuan atlet dan analisa kekuatan lawan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan pihaknya sengaja mengundang KONI beserta seluruh pengurus cabang olahraga untuk mengetahui sejauh mana persiapan dan kondisi kontingen Jabar.

"Sehingga kita duduk sama-sama di sini. Untuk mengetahui ada hambatan apa saja. Jangan sampai nanti ada yang dikambinghitamkan," kata dia.

Menurutnya sukses pelaksanaan sebagai tuan rumah PON akan hambar jika tidak dibarengi dengan sukses prestasi sehingga target juara umum harus diupayakan semaksimal mungkin oleh semua pihak. 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015