Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon, Jawa Barat, menetapkan tema transformasi tata kelola pemerintahan yang baik, sebagai pokok bahasan dalam debat pertama kandidat pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Cirebon.
“Kami sudah menetapkan tema debat pertama, membahas tentang transformasi tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Cirebon Hasan Basri di Cirebon, Kamis.
Baca juga: KPU Kota Cirebon izinkan paslon pilkada kampanye di kampus
Baca juga: KPU Kota Cirebon izinkan paslon pilkada kampanye di kampus
Ia menjelaskan tema ini dipilih guna menekankan pentingnya perbaikan sistem pemerintahan di tingkat daerah, terutama dalam hal transparansi, akuntabilitas dan peningkatan pelayanan publik.
Menurutnya, tema ini relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang menginginkan adanya tata kelola pemerintahan efektif, bersih dan responsif.
Pemilihan tema tersebut, kata dia, didasarkan pada pertimbangan mendalam oleh kpu. Sebab, tata kelola yang baik merupakan fondasi bagi terciptanya pemerintahan berintegritas serta bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Ia memastikan debat pertama ini dijadwalkan berlangsung pada 30 Oktober 2024 di Hotel Prima, Cirebon dan persiapan untuk pelaksanaannya sudah dilakukan secara menyeluruh, termasuk pembentukan tim perumus serta panelis.
“Kami sudah membentuk tim perumus sebanyak enam orang, yang bertugas untuk menyusun materi debat sesuai dengan tema yang telah ditentukan,” ujarnya.
Dalam debat ini, lanjut dia, setiap paslon diharapkan dapat memaparkan gagasan serta rencana konkret mereka untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan di Kota Cirebon.
Hasan menegaskan tema ini dirancang, supaya masyarakat dapat melihat komitmen dan kapasitas para kandidat wali kota dan wakil wali kota Cirebon dalam mewujudkan pokok bahasan tersebut.
“Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran utuh tentang visi dan misi yang diusung setiap paslon,” ujarnya.
Dalam hal teknis, KPU Kota Cirebon telah menetapkan setiap paslon hanya diperbolehkan membawa maksimal 75 pendukung ke lokasi acara.
Hasan menyebutkan pembatasan ini dilakukan untuk menjaga situasi debat yang kondusif, sehingga fokus utama tetap pada substansi yang disampaikan oleh para paslon.
“Dari sisi persiapan, sejauh ini persiapan telah mencapai 90 persen. Beberapa detail teknis masih dalam tahap finalisasi, tetapi keseluruhan acara sudah direncanakan dengan matang,” tuturnya.
Ia menambahkan debat kedua dan ketiga dilaksanakan pada tanggal 10 serta 20 November 2024 dengan tema berbeda, tetapi tetap berfokus pada isu-isu krusial di Kota Cirebon.
Hasan berharap bahwa debat ini menjadi wadah bagi masyarakat, untuk memahami visi dan misi para paslon secara lebih mendalam, sebelum menyalurkan hak pilih pada 27 November 224.
“Debat ini diharapkan menjadi referensi penting bagi masyarakat Cirebon dalam menentukan pilihan mereka pada Pilkada 2024,” ucap dia.
Baca juga: KPU Kota Cirebon mulai terima logistik Pilkada 2024
Baca juga: KPU Kota Cirebon mulai terima logistik Pilkada 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024