Pemerintah Kota Bandung Jawa Barat melakukan kampanye pencegahan perundungan dan kekerasan kepada 360 santri melalui program Bandung Menuju Zero Bullying di Pondok Pesantren Nurul Iman Kecamatan Cibaduyut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung Uum Sumiati di Bandung Rabu mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman dan wawasan tambahan kepada tenaga pendidik di pesantren sebagai langkah pencegahan dari perundungan.
“Kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah atau pesantren membutuhkan perhatian yang lebih besar, mencakup pencegahan, edukasi, dan peningkatan layanan bagi anak korban kekerasan,” kata Uum.
Uum menjelaskan, melalui kampanye ini para santri diharapkan berani melaporkan tindakan perundungan yang mereka alami atau saksikan.
“Semua pihak baik pemerintah, pengasuh pesantren, maupun santri memiliki peran penting dalam mencegah dan menangani bullying,” katanya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Bandung Asep Saeful Gufron memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Deklarasi Bandung Zero Bullying itu.
Menurutnya, kampanye ini merupakan momentum untuk menciptakan perubahan nyata menuju lingkungan pendidikan yang bebas dari bullying.
“Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, Bandung dapat menjadi kota yang ramah anak. Mari kita jaga dan ingatkan satu sama lain dalam kebaikan demi menciptakan lingkungan yang damai dan nyaman bagi semua,” ujar Asep.
Asep berharap dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan peran aktif semua pihak dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi generasi mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkot Bandung kampanyekan anti perundungan dan kekerasan ke pesantren
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024