Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meminta pasar tradisional di Jabar bisa bebas dari kesan kumuh, dan memunculkan kesan bersih, nyaman, dan menyenangkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman mengatakan bahwa pasar tradisional di Jabar haruslah diarahkan tak hanya menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok, melainkan juga dapat menjadi tempat yang menyenangkan, sehingga juga bisa menarik minat masyarakat menengah atas.
Baca juga: Pedagang Karawang sambut rencana bupati bangun pasar
"Karenanya, semua pihak mulai dari pemda kabupaten dan kota hingga perusahaan pengelola pasar di Jabar untuk bersama mendorong terwujudnya pasar rakyat bersih, nyaman, menyenangkan, dan terbebas dari kesan kumuh," kata Herman dalam keterangan, di Bandung, Selasa.
Salah satunya, diwujudkan dengan tata kelola persampahan yang baik, dengan sebisa mungkin tidak ada titik penumpukan sampah di lingkungan pasar, serta pengelolaan sampah juga harus mulai diatur sedemikian rupa agar mengurangi sampah dari hulu.
Menurut Herman, pengurangan sampah di hulu memegang kunci yang tidak kalah penting, maka setiap pasar didorong agar memiliki sarana pengelolaan sampah.
"Saya berbicara tidak mengenai hilir, tapi di hulu, paling tidak terkait dukungan bagaimana pasar-pasar di Jawa Barat, mulai dari kawasan Bandung Raya agar pengelolaan sampahnya bagus. Jadi masyarakat itu, misalnya setiap hari Jumat ingin cepat-cepat hari Sabtu-Minggu, untuk ke pasar. Ada kerinduan pergi ke pasar bukan hanya belanja, tapi juga healing dan rekreasi," ujarnya.
Lebih jauh, Herman juga menerangkan ingin pasar menjadi salah satu tujuan masyarakat untuk jalan-jalan di samping berbelanja kebutuhan pokok.
Oleh karenanya, Herman mendorong perangkat kerja terkait harus mulai bekerja secara progresif, agar pasar-pasar rakyat yang saat ini kondisinya memprihatinkan bisa segera berubah wajah.
"Maka supervisi terkait kondisi pasar-pasar di setiap daerah pun harus dioptimalkan," ujarnya.
Herman menambahkan, pengelolaan sampah di pasar menjadi penting, apalagi di kawasan Bandung Raya yang permasalahan sampahnya harus terus dipantau, karena kondisi daya tampung Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat akan mengalami over kapasitas.
Dengan demikian, Herman juga mengajak seluruh pihak di kawasan Bandung Raya untuk bergerak berupaya sedemikian rupa mengurangi sampah sejak dari hulu, termasuk di pasar.
Baca juga: Pemkot Bogor mengerahkan ASN belanja di pasar tradisional
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov meminta pasar tradisional di Jabar bebas dari kesan kumuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman mengatakan bahwa pasar tradisional di Jabar haruslah diarahkan tak hanya menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok, melainkan juga dapat menjadi tempat yang menyenangkan, sehingga juga bisa menarik minat masyarakat menengah atas.
Baca juga: Pedagang Karawang sambut rencana bupati bangun pasar
"Karenanya, semua pihak mulai dari pemda kabupaten dan kota hingga perusahaan pengelola pasar di Jabar untuk bersama mendorong terwujudnya pasar rakyat bersih, nyaman, menyenangkan, dan terbebas dari kesan kumuh," kata Herman dalam keterangan, di Bandung, Selasa.
Salah satunya, diwujudkan dengan tata kelola persampahan yang baik, dengan sebisa mungkin tidak ada titik penumpukan sampah di lingkungan pasar, serta pengelolaan sampah juga harus mulai diatur sedemikian rupa agar mengurangi sampah dari hulu.
Menurut Herman, pengurangan sampah di hulu memegang kunci yang tidak kalah penting, maka setiap pasar didorong agar memiliki sarana pengelolaan sampah.
"Saya berbicara tidak mengenai hilir, tapi di hulu, paling tidak terkait dukungan bagaimana pasar-pasar di Jawa Barat, mulai dari kawasan Bandung Raya agar pengelolaan sampahnya bagus. Jadi masyarakat itu, misalnya setiap hari Jumat ingin cepat-cepat hari Sabtu-Minggu, untuk ke pasar. Ada kerinduan pergi ke pasar bukan hanya belanja, tapi juga healing dan rekreasi," ujarnya.
Lebih jauh, Herman juga menerangkan ingin pasar menjadi salah satu tujuan masyarakat untuk jalan-jalan di samping berbelanja kebutuhan pokok.
Oleh karenanya, Herman mendorong perangkat kerja terkait harus mulai bekerja secara progresif, agar pasar-pasar rakyat yang saat ini kondisinya memprihatinkan bisa segera berubah wajah.
"Maka supervisi terkait kondisi pasar-pasar di setiap daerah pun harus dioptimalkan," ujarnya.
Herman menambahkan, pengelolaan sampah di pasar menjadi penting, apalagi di kawasan Bandung Raya yang permasalahan sampahnya harus terus dipantau, karena kondisi daya tampung Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat akan mengalami over kapasitas.
Dengan demikian, Herman juga mengajak seluruh pihak di kawasan Bandung Raya untuk bergerak berupaya sedemikian rupa mengurangi sampah sejak dari hulu, termasuk di pasar.
Baca juga: Pemkot Bogor mengerahkan ASN belanja di pasar tradisional
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov meminta pasar tradisional di Jabar bebas dari kesan kumuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024