Antarajabar.com - Wulan Guritno ditantang berperan sebagai induk semang para pelacur kelas atas dalam film "Lily Bunga Terakhirku" yang disutradarai Indra Birowo.
Agar dapat menyelami karakter germo, Wulan mencari inspirasi dari berbagai film, salah satunya "Madame Claude" dari Prancis.
"Saya harus riset, banyak nonton film, salah satu inspirasi adalah film Prancis yang diambil dari kisah nyata," ujar Wulan di Jakarta, Senin.
Film Prancis yang dibuat nyaris empat dekade silam mengisahkan seorang muncikari pengelola rumah bordil berkelas yang pelanggannya merupakan pria-pria berkedudukan tinggi.
Sebagai tokoh "Bunda", Wulan ingin mengekspresikan sisi elegan seorang germo kelas atas yang terlihat seperti seorang pebisnis, bukan induk semang pelacur.
"Bukan cuma filmnya saja, saya juga mencari tahu kehidupan perempuan itu lewat Google, tapi tetap arahan Indra yang pertama saya ikuti," tutur perempuan berdarah Jawa-Inggris itu.
Wulan tidak sembarang mengiyakan saat ditawari peran germo. Dia harus yakin bahwa para kru yang terlibat dapat mengeksekusi film itu dengan benar."Kalau salah eksekusi bisa terlihat jorok," imbuh aktris 35 tahun.
Ada salah satu hal menarik saat syuting yang diingat pemilik nama lengkap Wulan Lorraine Guritno agar karakternya terlihat sempurna.
Ibu dari tiga anak ini berusaha menahan perut agar selalu terlihat cantik dalam balutan gaun ketat nan seksi yang dipakainya sepanjang film. Kendati tubuhnya ramping, ia mengaku harus berusaha memperlihatkan perut rata dalam balutan gaun ketat.
"Konsentrasiku dobel, konsentrasi akting dan ingat untuk tahan perut sepanjang film," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015