Antarajabar.com - Wali Kota Cimahi Atty Suharti menyatakan organisasi Pramuka memiliki tanggung jawab yang berat untuk mampu menjaga, meningkatkan dan membentuk generasi muda yang unggul serta mampu menghadapi berbagai masalah berkaitan dengan sosial dan kebangsaan.
"Ancaman ini tentu menjadi tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk gerakan Pramuka, demi kepentingan bangsa dan negara di masa depan," kata Atty saat peringatan hari jadi ke-54 Pramuka tingkat Kota Cimahi di Plaza Rakyat Cimahi, Selasa.
Atty menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus Kwartir Cabang Pramuka Kota Cimahi beserta seluruh jajarannya dan anggota gerakan Pramuka dari golongan siaga, penggalang, penegak dan pandega yang telah memahami akan tanggungjawab yang berat membentuk generasi unggul.
Apalagi situasi saat ini, lanjut Atty, kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar yakni pertama masalah sosial mencakup maraknya penggunaan napza dan obat-obat terlarang, pergaulan bebas dan kegiatan negatif.
Selanjutnya masalah kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mencakup rendahnya solidaritas sosial, semangat berkebangsaan, persatuan dan kesatuan yang dikhawatirkan berdampak rendahnya semangat bela negara dan disintegrasi bangsa.
"Masalah tersebut haruslah ditanggulangi oleh kita semua, kebersamaan berbagai komponen harus ditingkatkan, termasuk peranan gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non-formal yang bertujuan untuk membentuk kaum muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan," katanya.
Ia menegaskan, pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia sehingga dituntut lebih berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk menyelesaikan masalah kaum muda.
Ia berharap, bersama dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan di era globalisasi dapat membangun manusia yang memiliki karakter serta membangun bangsa dengan watak yang kuat, cerdas, dan kreatif untuk menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia.
"Pramuka harus keren, asyik dan menyenangkan, sehingga kaum muda bangga jadi Pramuka dengan demikian misi Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal untuk melengkapi apa yang dilakukan oleh lembaga formal," katanya.
Ia menambahkan, pendidikan formal tidak cukup untuk membentuk karakter akhlak dan budi pekerti yang baik untuk kaum muda Indonesia pada masa mendatang.
"Dibutuhkan kerjasama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non-formal dan pendidikan informal dalam keluarga untuk mengharmonikan pembentukan watak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Ancaman ini tentu menjadi tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk gerakan Pramuka, demi kepentingan bangsa dan negara di masa depan," kata Atty saat peringatan hari jadi ke-54 Pramuka tingkat Kota Cimahi di Plaza Rakyat Cimahi, Selasa.
Atty menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus Kwartir Cabang Pramuka Kota Cimahi beserta seluruh jajarannya dan anggota gerakan Pramuka dari golongan siaga, penggalang, penegak dan pandega yang telah memahami akan tanggungjawab yang berat membentuk generasi unggul.
Apalagi situasi saat ini, lanjut Atty, kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar yakni pertama masalah sosial mencakup maraknya penggunaan napza dan obat-obat terlarang, pergaulan bebas dan kegiatan negatif.
Selanjutnya masalah kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mencakup rendahnya solidaritas sosial, semangat berkebangsaan, persatuan dan kesatuan yang dikhawatirkan berdampak rendahnya semangat bela negara dan disintegrasi bangsa.
"Masalah tersebut haruslah ditanggulangi oleh kita semua, kebersamaan berbagai komponen harus ditingkatkan, termasuk peranan gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non-formal yang bertujuan untuk membentuk kaum muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan," katanya.
Ia menegaskan, pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia sehingga dituntut lebih berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk menyelesaikan masalah kaum muda.
Ia berharap, bersama dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan di era globalisasi dapat membangun manusia yang memiliki karakter serta membangun bangsa dengan watak yang kuat, cerdas, dan kreatif untuk menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia.
"Pramuka harus keren, asyik dan menyenangkan, sehingga kaum muda bangga jadi Pramuka dengan demikian misi Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal untuk melengkapi apa yang dilakukan oleh lembaga formal," katanya.
Ia menambahkan, pendidikan formal tidak cukup untuk membentuk karakter akhlak dan budi pekerti yang baik untuk kaum muda Indonesia pada masa mendatang.
"Dibutuhkan kerjasama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non-formal dan pendidikan informal dalam keluarga untuk mengharmonikan pembentukan watak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015