Antarajabar.com - Aksi mogok para pedagang daging sapi di Kota Bandung yang mengakibatkan komoditas itu sulit ditemui di pasaran membuat sejumlah pedagang bakso harus rela membeli daging sapi dengan harga mahal.

"Alhamdulillah dapet, tapi mahal banget," kata seorang pedagang bakso yang ditemui di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Ilin di Bandung, Rabu.
   
Ia mengaku membeli daging sapi dari seorang pedagang daging di Pasar Kosambi dengan harga Rp135.000 per kilogram, naik Rp45.000 dari harga normal.

Meskipun demikian, penjual bakso yang biasa mangkal di depan Mesjid Mujahidin itu mengaku tetap bersyukur karena hari ini ia bisa kembali berjualan seperti biasa. Sebab sebelumnya ia harus puasa berjualan selama beberapa hari karena selalu tidak mendapatkan daging sapi.

"Sudah empat hari tidak kebagian terus, baru pagi ini dapet daging lagi," katanya.

Ia menambahkan, raibnya daging sapi di pasaran membuatnya harus rela 'tawaf' berkeliling pasar – pasar di Kota Bandung demi mendapatkan stok daging sapi yang nantinya ia racik menjadi bakso.

Bila biasanya Ilin hanya membeli daging sapi sebanyak dua kilogram setiap hari, kini ia harus menambah belanjaannya menjadi tiga atau empat kilogram karena takut besok lusa tidak mendapatkan daging sapi lagi.

"Jadi serba bingung, beli sedikit takut besok habis, beli banyak uangnya tidak cukup," kata Ilin.

Selain sulit mendapatkan bahan dasar bakso, Ilin pun harus bersusah payah menjelaskan kepada konsumennya bahwa bakso buatannya mengalami kenaikan harga. Seporsi bakso yang biasanya dihargai Rp10.000 kini naik menjadi Rp13.000.

"Banyak konsumen yang ngeluh ke amang, tapi ya gimana lagi," katanya.

Ia  berharap pemerintah bisa segera menindaklanjuti kenaikan harga berlebihan pada daging sapi. Agar aksi mogok berjualan para pedagang daging sapi di Kota Bandung segera berakhir dan ia bisa kembali menurunkan harga jual baksonya.

Pewarta: Wanda

Editor : Imansyah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015