Antarajabar.com -  - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajukan pembuatan hujan buatan kepada pemerintah pusat sebagai upaya mengatasi kekeringan yang melanda sejumlah wilayahnya.

"Beberapa waktu lalu tentang hujan buatan sudah kita ajukan kepada pemerintah pusat dan respon dari pusat bagaimana, itu nantinya akan dibicarakan," kata Ahera di Pasar Kosambi Kota Bandung, Rabu.

Ia mengatakan, sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat yang akan dibuatkan hujan buatan ialah kawasan selatan Jawa Barat seperti Sukabumi dan kawasan pantai utara Jawa Barat seperti Subang dan Indramayu.

"Tapi, nanti juga pemerintah pusat akan merumuskan daerah mana saja yang akan dibuatkan hujan buatan," kata dia.

Saat ini, menurut dia, luas lahan pertanian di Provinsi Jawa Barat yang sudah terkena dampak kekeringan mencapai 110 ribu hektare.

"Itu dari dari dinas, dan luas itu juga berarti calon puso," ujar dia.

Selain mengajukan hujan buatan, lanjut Aher, Jumat (21/8) akan melakukan salat Istisqo sebagai upaya meminta hujan kepada Allah SWT.

"Insya Allah, Jumat nanti kita gelar lagi Istisqo seperti waktu kemarin-kemarin," kata dia.

Sementara itu, sebanyak 671 desa di Provinsi Jawa Barat dinyatakan siaga darurat kekeringan, ungkap Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budiman SKM.

"Berdasarkan hasil rapat tadi malam dan hasil verifikasi kami, saat ini ada 671 desa dan 132 kecamatan yang ada di Provinsi Jabar dinyatakan siaga darurat kekeringan," kata Budiman.

Ia mengatakan hingga saat ini ada 16 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat yang berstatus siaga darurat kekeringan.

Ke-16 kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Indramayu, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandara, Kabupaten Garut.

Kemudian Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Ciamis.

Menurut dia, BPBD Jawa Barat memiliki tugas membantu penyaluran air bersih bagi warga di daerah yang berstatus siaga darurat kekeringan.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015