Antarajabar.com - Jendela Ide Indonesia Foundation (JIIF) akan membentuk Bandung World Music Forum sebagai wadah pementasan beragam musisi etnik lintas negara, terutama negara-negara benua Asia dan Afrika.
"Rencananya akan membentuk Bandung World Music Forum sebagai wadah pentas musik etnik dunia, khususnya dari Asia Afrika," kata pegiat JIIF Andar Manik di Bandung, Rabu.
Menurut dia, rencananya pembentukan forum itu akan dilakukan pertengahan tahun 2015. Dalam beberapa bulan ke depan akan dilakukan persiapan.
Kerja sama sudah mulai digagas dengan beberapa negara, dan yang paling solid adalah dengan India.
Institusi seni dan kebudayaan yang berbasis di Bandung itu meyakini Kota Kembang dapat menjadi pusat perkembangan kegiatan seni dan budaya antar negara-negara Asia-Afrika.
Menurut Andar Manik, posisi Kota Bandung sebagai ibu kota Asia-Afrika adalah aset yang harus dimanfaatkan guna memajukan kesenian lokal.
Menurut dia Tidak ada kota lain yang memiliki sejarah unik seperti Bandung, potensi kebudayaan lokal Kota Bandung sangat kaya.
"Sangat memungkinkan untuk kembali menyatukan negara-negara Asia-Afrika di bidang kebudayaan," katanya.
Hal senada diungkapkan Djaelani, salah satu pegiat JIIF. Menurut dia Indonesia, pernah jadi pusat kegiatan politik saat KTT Non-Blok dan itu modal bagus.
"Kami coba susun apa saja yang dapat mengisi Bandung sebagai center of art, terutama dalam bidang world music. Hal ini juga sebagai perwujudan poin ke-sembilan Dasasila Bandung, yakni memajukan kepentingan bersama dan kerjasama," kata Djaelani menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Rencananya akan membentuk Bandung World Music Forum sebagai wadah pentas musik etnik dunia, khususnya dari Asia Afrika," kata pegiat JIIF Andar Manik di Bandung, Rabu.
Menurut dia, rencananya pembentukan forum itu akan dilakukan pertengahan tahun 2015. Dalam beberapa bulan ke depan akan dilakukan persiapan.
Kerja sama sudah mulai digagas dengan beberapa negara, dan yang paling solid adalah dengan India.
Institusi seni dan kebudayaan yang berbasis di Bandung itu meyakini Kota Kembang dapat menjadi pusat perkembangan kegiatan seni dan budaya antar negara-negara Asia-Afrika.
Menurut Andar Manik, posisi Kota Bandung sebagai ibu kota Asia-Afrika adalah aset yang harus dimanfaatkan guna memajukan kesenian lokal.
Menurut dia Tidak ada kota lain yang memiliki sejarah unik seperti Bandung, potensi kebudayaan lokal Kota Bandung sangat kaya.
"Sangat memungkinkan untuk kembali menyatukan negara-negara Asia-Afrika di bidang kebudayaan," katanya.
Hal senada diungkapkan Djaelani, salah satu pegiat JIIF. Menurut dia Indonesia, pernah jadi pusat kegiatan politik saat KTT Non-Blok dan itu modal bagus.
"Kami coba susun apa saja yang dapat mengisi Bandung sebagai center of art, terutama dalam bidang world music. Hal ini juga sebagai perwujudan poin ke-sembilan Dasasila Bandung, yakni memajukan kepentingan bersama dan kerjasama," kata Djaelani menambahkan.
Editor : Imansyah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015