Antarajabar.com  - Atlet Jawa Barat diwajibkan "memegang" kekuatan lawan masing-masing dengan mengintip aksi mereka pada babak kualifikasi PON XIX/2016 cabang angkat berat/besi yang akan digelar di Soreang Kabupaten Bandung, 26 September - 6 Oktober 2015.

"Lifter Jabar tidak turun di prakualifikasi, namun mereka akan dikerahkan ke lokasi pertandingan untuk memastikan bisa `memegang` kekuatan bakal lawan masing-masing," kata pelatih Angkat Berat Jabar Usdi Permana di Bandung, Selasa.

Ia menyebutkan, sebagai tuan rumah Jabar tidak melewati babak kualifikasi, namun  atlet Jabar tidak bisa santai karena mereka wajib mencermati, mendeteksi, sekaligus mengukur kekuatan bakal lawan mereka.

Dia mengatakan, pada cabang angkat berat maupun besi, hampir sebagian besar atlet adalah atlet eks-PON XVIII/2012 Riau. Meski demikian menurut dia kemungkinan terjadi perubahan peta kekuatan atlet sangat besar.

"Semua atlet se-Indonesia akan turun pada babak kualifikasi yang akan digelar di Soreang itu. Itu adalah kesempatan emas bagi atlet untuk mengukur kekuatan mereka," katanya.

Meski tidak ikut babak kualifikasi, namun lifter andalan tuan rumah telah memasuki pelatihan sentralisasi yang dilakukan di GOR PABBSI Kompleks Padjadjaran Sport Center sejak lima bulan lalu.

Kendati PON XIX/2016 masih setahun lagi, menurut Usdi  penampilan para lifter pada babak kualifikasi bisa menjadi bahan evaluasi bagi para atlet.

"Atlet turun langsung melihat dan mengevaluasi kekuatan lawan di kelasnya. Jadi tugas pengamatan bukan hanya dilakukan oleh pelatih dan official saja," kata Usdi.

Terkait target angkat berat Jabar pada ajang PON XIX/2016 menurut Usdi jelas meningkatkan prestasi melebihi pencapaian empat medali emas pada PON XVIII/2012 di Riau.

"Di Riau angkat berat mendapat empat medali emas, sebagai tuan rumah kita targetkan untuk bisa menyumbang emas lebih banyak lagi," kata Usdi yang juga mantan atlet angkat berat tahun 1990-an itu menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015