Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Jawa Barat mencatat penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mendominasi penyakit masyarakat di tengah pergantian dari musim panas ke musim hujan di Cianjur, sehingga masyarakat dianjurkan untuk rutin melakukan cek kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat mengatakan, saat pergantian musim masyarakat di seluruh wilayah Cianjur diimbau untuk tetap waspada karena pada pergantian musim dapat menimbulkan berbagai penyakit termasuk penyakit menular.
"Pada saat pergantian musim seringkali berjangkit berbagai macam penyakit termasuk demam berdarah dengue -DBD-, sedangkan saat musim kemarau yang harus diwaspadai penyakit infeksi saluran napas akut -ISPA-," katanya.
Dia menjelaskan, timbulnya berbagai macam penyakit pada manusia saat peralihan musim karena tubuh manusia belum dapat beradaptasi secara sempurna sehingga banyak menimbulkan penyakit terutama infeksi yang harus diwaspadai.
Berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) pada musim kemarau penyakit ISPA lebih dominan berjangkit di tengah masyarakat bahkan menempati posisi nomor satu di Kabupaten Cianjur.
"Ini terlihat dari klasifikasi masyarakat yang datang ke puskesmas maupun puskesmas pembantu dengan keluhan penyakit ISPA tertinggi, disusul dengan penyakit diare dengan jumlah pasien sekitar 60 sampai 70 orang per hari di setiap puskesmas," katanya.
Seiring masih tingginya penyakit yang menyerang masyarakat saat perubahan musim, membuat pihaknya melakukan evaluasi terhadap program pelayanan kesehatan dengan melakukan promosi terhadap masyarakat agar membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami gencarkan sosialisasi dan penanganan cepat ke rumah-rumah agar warga dapat melakukan cek kesehatan tanpa harus menunggu sakit serta tidak perlu jauh ke puskesmas atau rumah sakit guna mendapatkan pelayanan kesehatan karena ada program dokter ke rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat mengatakan, saat pergantian musim masyarakat di seluruh wilayah Cianjur diimbau untuk tetap waspada karena pada pergantian musim dapat menimbulkan berbagai penyakit termasuk penyakit menular.
"Pada saat pergantian musim seringkali berjangkit berbagai macam penyakit termasuk demam berdarah dengue -DBD-, sedangkan saat musim kemarau yang harus diwaspadai penyakit infeksi saluran napas akut -ISPA-," katanya.
Dia menjelaskan, timbulnya berbagai macam penyakit pada manusia saat peralihan musim karena tubuh manusia belum dapat beradaptasi secara sempurna sehingga banyak menimbulkan penyakit terutama infeksi yang harus diwaspadai.
Berdasarkan data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) pada musim kemarau penyakit ISPA lebih dominan berjangkit di tengah masyarakat bahkan menempati posisi nomor satu di Kabupaten Cianjur.
"Ini terlihat dari klasifikasi masyarakat yang datang ke puskesmas maupun puskesmas pembantu dengan keluhan penyakit ISPA tertinggi, disusul dengan penyakit diare dengan jumlah pasien sekitar 60 sampai 70 orang per hari di setiap puskesmas," katanya.
Seiring masih tingginya penyakit yang menyerang masyarakat saat perubahan musim, membuat pihaknya melakukan evaluasi terhadap program pelayanan kesehatan dengan melakukan promosi terhadap masyarakat agar membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami gencarkan sosialisasi dan penanganan cepat ke rumah-rumah agar warga dapat melakukan cek kesehatan tanpa harus menunggu sakit serta tidak perlu jauh ke puskesmas atau rumah sakit guna mendapatkan pelayanan kesehatan karena ada program dokter ke rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024