Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memberikan program kredit usaha tanpa bunga melalui Bank Perkreditan Rakyat kepada pelaku UMKM serta petani guna meningkatkan hasil produksinya agar tidak terjerat bank keliling.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan program kredit tanpa bunga itu saat mengunjungi pelaku UMKM di Desa Cikondang, Kecamatan Cibeber, Rabu.

"Program bantuan yang diharapkan pelaku usaha dan petani adalah permodalan tanpa bunga karena selama ini mereka memilih cara cepat meminjam modal ke bank keliling atau emok dengan bunga yang mencekik," katanya.

Pemerintah daerah hadir dengan memberikan berbagai program dan solusi agar pelaku usaha dan petani di Cianjur tidak lagi terjerat pinjaman yang dapat merugikan melalui BPR di setiap kecamatan.

Program kredit usaha tanpa bunga itu berlaku bagi seluruh pelaku usaha dan petani di Cianjur, sehingga bisa mengajukan pinjaman dengan catatan sudah mengantongi Nomer Induk Berusaha (NIB). 

"Bagi pelaku usaha yang sudah memiliki NIB UMKM akan mendapatkan kemudahan dalam aspek pendanaan misalnya untuk mengajukan KUR dengan bunga rendah atau tanpa bunga sesuai program yang diberikan Pemkab Cianjur," katanya.  

Sementara pelaku usaha sapu ijuk di Kecamatan Cibeber Ajid Salim yang sudah 15 tahun menjalani usaha melibatkan sekitar 12 orang pekerja merupakan warga sekitar, selama ini cukup kesulitan mendapatkan tambahan modal guna mengembangkan usahanya yang sudah merambah pasar Jabodetabek.
 
Selama ini dia mendapatkan bahan baku ijuk untuk membuat sapu yang dibeli dari sejumlah wilayah di Cianjur selatan seperti Kadupandak, Pagelaran, Sukanagara hingga Sukabumi, namun terbatasnya permodalan membuatnya kesulitan memenuhi pesanan.  

"Karena keterbatasan modal saya membatasi pembelanjaan bahan baku dan hanya bisa mempekerjakan 12 orang ibu-ibu warga sekitar rumah dengan hasil 1.000 sapu per bulan, kalau pasar terbuka lebar namun kembali lagi ke permodalan yang terbatas mau pinjam ke bank bunganya tinggi," katanya.

Dia berharap ada bantuan modal usaha dari pemerintah tanpa bunga agar dapat mengembangkan usahanya yang beberapa tahun lalu sempat melayani permintaan hingga ke luar negeri. "Beberapa tahun lalu saya sempat mengirim ijuk bersih ke luar negeri, terbentur modal terpaksa  berhenti," katanya. 


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024