Antarajawabarat.com, 30/6 - Pendapatan PT Jasa Sarana selama tahun 2014 meningkat 100 persen dibandingkan tahun 2013 yakni dari Rp160 miliar menjadi Rp300 miliar.
"Korporasi kami terus menunjukkan kinerja yang positif sepanjang 2014 lalu. Dari sisi pendapatan BUMD dengan 13 anak perusahaan tersebut mengalami kenaikan 100 persen dibanding periode sebelumnya," kata Direktur Utama PT Jasa Sarana Soko Sandi Buwono, di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan, kenaikan pendapatan tersebut berpengaruh pada turut naiknya laba bersih perusahaan yang meningkat hampir 90 persen.
Adapun laba bersih PT Jasa Sarana tahun 2014, menurut dia, telah membukukan Rp25 miliar sementara pada tahun 2013 hanya Rp13 miliar.
"Sehingga kinerja dari sisi keuangan meningkat signifikan," katanya.
Dikatakan dia, raihan tahun 2014 tersebut semuanya disumbang dari anak-anak perusahaan PT Jasa sarana selain sektor investasi yang dilakukan korporasi.
"Contohnya pada tahun 2014 PT Jasa Sarana berhasil memperoleh kepercayaan pemegang sahamnya dengan mendapatkan modal dasar sebesar Rp1 triliun," kata dia.
Ia menuturkan, harapan dari para pemegang saham agar PT Jasa Sarana dapat mengupayakan percepatan bagi pengusahaan "long term project" dan "quick yield business" sebelum akhirnya dapat dirasa bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat pada khususnya.
Menurut dia, kinerja 13 anak perusahaan yang fokus pada empat hal tersebut makin membaik seperti potensi panas bumi di WKP Cisolok-Cisukarame yang terletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang menjadi salah satu fokus pihaknya tahun ini.
Ia mengatakan sinergi antara pembangunan jalan akses infrastruktur yang dilakukan oleh PT Jabar Bumi Konstruksi dengan pemilik konsesi WKP Cisolok-Cisukarame yakni PT Jabar Rekind Geothermal merupakan langkah strategis agar eksplorasi, eksploitasi dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi sebesar 45 megawatt dengan luas daerah wilayah kerja pertambangan lebih kurang 15.580 hektare dapat segera terwujud.
Sementara itu, lanjut dia, untuk jasa pengelolaan limbah oleh PT Jasa Medivest hingga tahun 2014 telah melayani sekitar 1800-an pelanggan penghasil limbah medis (rumah sakit, puskesmas, klinik), tersebar di Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, sebagian Jawa timur, sebagian Sulawesi selatan dan Kalimantan Timur melalui kerja sama pengangkutan dengan perusahaan pengangkut limbah medis berizin.
"Untuk saat ini, w2ilayah Jawa Barat masih dominan, dengan kontribusi sekitar 60 persen dari total jasa pelayanan Jasa Medivest," kata dia.
Dalam rangka mendukung target operasional Bandara Internasional Jawa Barat, di Kabupaten Majalengka, tahun 2017, PT Jasa Sarana ikut aktif terlibat dengan mengupayakan percepatan Jalan Tol Cisumdawu sebagai akses utama Bandung-Kertajati.
Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Ekonomi Setda Jawa Barat Jerry Yanuar mengatakan kinerja baik PT Jasa Sarana harus terus ditingkatkan.
"Terutama agar bisa menyumbang deviden bagi pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup besar. Kenapa harus besar, karena PAD kita mayoritas masih disumbang oleh pajak kendaraan bermotor," katanya.
Ia menuturkan untuk kedepannya pembangunan infrastruktur besar di Jawa Barat akan makin tinggi dan hal ini menuntut kesiapan Pemprov dan BUMD untuk mengambil peran.
"Kuncinya penguatan kondisi keuangan perusahaan dan kompetensi SDM BUMD. Pemprov Jawa Barat sendiri berharap PT Jasa Sarana mulai menggenjot anak perusahaan yang dimiliki untuk makin sehat," kata dia.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Korporasi kami terus menunjukkan kinerja yang positif sepanjang 2014 lalu. Dari sisi pendapatan BUMD dengan 13 anak perusahaan tersebut mengalami kenaikan 100 persen dibanding periode sebelumnya," kata Direktur Utama PT Jasa Sarana Soko Sandi Buwono, di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan, kenaikan pendapatan tersebut berpengaruh pada turut naiknya laba bersih perusahaan yang meningkat hampir 90 persen.
Adapun laba bersih PT Jasa Sarana tahun 2014, menurut dia, telah membukukan Rp25 miliar sementara pada tahun 2013 hanya Rp13 miliar.
"Sehingga kinerja dari sisi keuangan meningkat signifikan," katanya.
Dikatakan dia, raihan tahun 2014 tersebut semuanya disumbang dari anak-anak perusahaan PT Jasa sarana selain sektor investasi yang dilakukan korporasi.
"Contohnya pada tahun 2014 PT Jasa Sarana berhasil memperoleh kepercayaan pemegang sahamnya dengan mendapatkan modal dasar sebesar Rp1 triliun," kata dia.
Ia menuturkan, harapan dari para pemegang saham agar PT Jasa Sarana dapat mengupayakan percepatan bagi pengusahaan "long term project" dan "quick yield business" sebelum akhirnya dapat dirasa bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat pada khususnya.
Menurut dia, kinerja 13 anak perusahaan yang fokus pada empat hal tersebut makin membaik seperti potensi panas bumi di WKP Cisolok-Cisukarame yang terletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang menjadi salah satu fokus pihaknya tahun ini.
Ia mengatakan sinergi antara pembangunan jalan akses infrastruktur yang dilakukan oleh PT Jabar Bumi Konstruksi dengan pemilik konsesi WKP Cisolok-Cisukarame yakni PT Jabar Rekind Geothermal merupakan langkah strategis agar eksplorasi, eksploitasi dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi sebesar 45 megawatt dengan luas daerah wilayah kerja pertambangan lebih kurang 15.580 hektare dapat segera terwujud.
Sementara itu, lanjut dia, untuk jasa pengelolaan limbah oleh PT Jasa Medivest hingga tahun 2014 telah melayani sekitar 1800-an pelanggan penghasil limbah medis (rumah sakit, puskesmas, klinik), tersebar di Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, sebagian Jawa timur, sebagian Sulawesi selatan dan Kalimantan Timur melalui kerja sama pengangkutan dengan perusahaan pengangkut limbah medis berizin.
"Untuk saat ini, w2ilayah Jawa Barat masih dominan, dengan kontribusi sekitar 60 persen dari total jasa pelayanan Jasa Medivest," kata dia.
Dalam rangka mendukung target operasional Bandara Internasional Jawa Barat, di Kabupaten Majalengka, tahun 2017, PT Jasa Sarana ikut aktif terlibat dengan mengupayakan percepatan Jalan Tol Cisumdawu sebagai akses utama Bandung-Kertajati.
Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Ekonomi Setda Jawa Barat Jerry Yanuar mengatakan kinerja baik PT Jasa Sarana harus terus ditingkatkan.
"Terutama agar bisa menyumbang deviden bagi pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup besar. Kenapa harus besar, karena PAD kita mayoritas masih disumbang oleh pajak kendaraan bermotor," katanya.
Ia menuturkan untuk kedepannya pembangunan infrastruktur besar di Jawa Barat akan makin tinggi dan hal ini menuntut kesiapan Pemprov dan BUMD untuk mengambil peran.
"Kuncinya penguatan kondisi keuangan perusahaan dan kompetensi SDM BUMD. Pemprov Jawa Barat sendiri berharap PT Jasa Sarana mulai menggenjot anak perusahaan yang dimiliki untuk makin sehat," kata dia.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015