Antarajawabarat.com, 18/6 - Tiga unit bank perkreditan rakyat milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat diubah bentuknya dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas untuk mendorong kinerja dan eksistensi bank itu.
"Tiga BPR yang sudah diakuisisi Bank BJB sudah diubah dari PD menjadi PT untuk mendorong kinerja dan ekspansi bisnisnya di daerah. Hal itu berpengaruh positif bagi pertumbuhan kinerja," kata Direktur Utama Bank BJB Achmad Irfan di Bandung, Kamis.
Tiga BPR yang saat ini telah berubah bentuk menjari perseroan adalah PD BPR LPK Jalan Cagak Kabupaten Subang menjadi PT BPR Karya Utama Jabar. Kemudian PD BPR LPK Garut menjadi PT BPR Intan Jabar dan PD BPR Warukondang Cianjur menjadi PT BPR Cianjur Jabar.
Bank BJB melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan peran BPR-BPR tersebut. Upaya tersebut mendapat respon positif pemerintah. Buktinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terus mendorong BPR yang masih berbentuk perusahaan daerah (PD) berubah wajah menjadi perseroan terbatas (PT).
Perubahan itu supaya BPR-BPR lebih berdaya saing usaha. Selain itu, juga tercipta koordinasi dan efisiensi yang lebih baik.
Proses perubahan dirancang sejak 2012. Pemegang saham, yaitu Pemprov Jabar dan pemerintah kota-kabupaten punya komitmen guna memajukan BPR di wilayahnya.
Lebih lanjut Irfan mengemukakan, pihaknya menggulirkan total penyertaan modal kepada BPR anak perusahaan dan non-anak perusahaan (terafiliasi) mencapai Rp28,17 miliar. Penerimaan deviden tahun buku 2014 bernilai Rp2,48 miliar rupiah atau sebesar 8,83 persen total penyertaan modal.
Mengenai kredit linkage kepada BPR anak perusahaan atau BPR yang terafiliasi, kata Irfan nilainya mencapai Rp176,33 miliar.
Kehadiran bank perkreditan rakyat (BPR) memang memberi efek positif. Satu di antaranya, menyentuh pasar yang selama ini belum tergarap lembaga perbankan konvensional.
"Andil Bank BJB turut berperan melakukan penyehatan BPR, melakukan penanaman saham atau penyertaan modal. Perubahan badan hukum menjadi perseroan mempermudah pihaknya memberi bantuan permodalan kepada BPR itu," kata Ahmad Irfan.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Tiga BPR yang sudah diakuisisi Bank BJB sudah diubah dari PD menjadi PT untuk mendorong kinerja dan ekspansi bisnisnya di daerah. Hal itu berpengaruh positif bagi pertumbuhan kinerja," kata Direktur Utama Bank BJB Achmad Irfan di Bandung, Kamis.
Tiga BPR yang saat ini telah berubah bentuk menjari perseroan adalah PD BPR LPK Jalan Cagak Kabupaten Subang menjadi PT BPR Karya Utama Jabar. Kemudian PD BPR LPK Garut menjadi PT BPR Intan Jabar dan PD BPR Warukondang Cianjur menjadi PT BPR Cianjur Jabar.
Bank BJB melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan peran BPR-BPR tersebut. Upaya tersebut mendapat respon positif pemerintah. Buktinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terus mendorong BPR yang masih berbentuk perusahaan daerah (PD) berubah wajah menjadi perseroan terbatas (PT).
Perubahan itu supaya BPR-BPR lebih berdaya saing usaha. Selain itu, juga tercipta koordinasi dan efisiensi yang lebih baik.
Proses perubahan dirancang sejak 2012. Pemegang saham, yaitu Pemprov Jabar dan pemerintah kota-kabupaten punya komitmen guna memajukan BPR di wilayahnya.
Lebih lanjut Irfan mengemukakan, pihaknya menggulirkan total penyertaan modal kepada BPR anak perusahaan dan non-anak perusahaan (terafiliasi) mencapai Rp28,17 miliar. Penerimaan deviden tahun buku 2014 bernilai Rp2,48 miliar rupiah atau sebesar 8,83 persen total penyertaan modal.
Mengenai kredit linkage kepada BPR anak perusahaan atau BPR yang terafiliasi, kata Irfan nilainya mencapai Rp176,33 miliar.
Kehadiran bank perkreditan rakyat (BPR) memang memberi efek positif. Satu di antaranya, menyentuh pasar yang selama ini belum tergarap lembaga perbankan konvensional.
"Andil Bank BJB turut berperan melakukan penyehatan BPR, melakukan penanaman saham atau penyertaan modal. Perubahan badan hukum menjadi perseroan mempermudah pihaknya memberi bantuan permodalan kepada BPR itu," kata Ahmad Irfan.***3***
Syarif A
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015