Antarajawabarat.com, 10/6 - Kawasan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masuk dalam salah satu lokasi pengganti Pelabuhan Cilamaya, Kabupaten Karawang, yang dibatalkan pembangunannya oleh Pemerintah Pusat.
"Hingga saat ini kami menawarkan Losarang, Kandanghaur, dan Cantigi, pihak Kemenko sudah survei satu kali ke sini terkait lokasi pengganti Pelabuhan Cilamaya," kata Bupati Indramayu Anna Sophanah, di Bandung, Rabu.
Pihaknya telah tiga kali melakukan pemaparan atau ekspose ke Kemenko Perekonomian terkait lokasi pengganti Cilamaya di Kabupaten Indramayu.
"Dan wilayah kami memiliki tiga kecamatan yang memungkinkan berdirinya pelabuhan besar," kata dia.
Kemenko Perekonomian, menurut dia, mulai tertarik untuk membangun pelabuhan di Kabupaten Indramayu sebagai lokasi pengganti Pelabuhan Cilamaya di Karawang.
"Kami juga sudah diajak untuk melihat pembangunan pelabuhan di Lamongan, Jawa Timur," kata dia.
Ia menjelaskan, tiga lokasi tersebut sudah memiliki hasil DED (details engineering design) pada 2010 lalu dari Kementerian Perhubungan RI.
Dikatakan dia, pemerintah pusat membutuhkan kawasan seluas 3.000 hektare untuk membangun pelabuhan tersebut.
Pihaknya memastikan di lokasi yang ditawarkan di Indramayu tidak serumit yang terjadi di Cilamaya karena lokasi didominasi oleh lahan milik Perhutani dan tidak ada pipa Pertamina.
"Kami pastikan pipa tidak ada, sawah hanya beberapa tidak ada masalah sama sekali. Lahan Perhutani kan bisa diganti," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menjanjikan kemudahan perizinan untuk pemerintah pusat apabila memilih daerah tersebut menggantikan Pelabuhan Cilamaya.
Dirinya memaklumi apabila pemerintah masih merahasiakan lokasi pengganti karena terkait spekulan, namun pihaknya menjamin harga tanah di lokasi bisa dinegoisasi.
"Kalau di Losarang sawah milik petani sedikit kok. Kami juga menghitung jika pelabuhan digeser ke arah perbatasan Subang dan Karawang pemerintah harus memprediksi pertumbuhan industri 10 tahun setelah pelabuhan berdiri," kata dia.
Menurutnya pertumbuhan penduduk di dua wilayah tersebut akan meningkat dan hal tersebut dan pihaknya sudah punya RTRW yang menetapkan sejumlah lahan abadi agar tidak dibangun menjadi kawasan industri.
ajats
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Hingga saat ini kami menawarkan Losarang, Kandanghaur, dan Cantigi, pihak Kemenko sudah survei satu kali ke sini terkait lokasi pengganti Pelabuhan Cilamaya," kata Bupati Indramayu Anna Sophanah, di Bandung, Rabu.
Pihaknya telah tiga kali melakukan pemaparan atau ekspose ke Kemenko Perekonomian terkait lokasi pengganti Cilamaya di Kabupaten Indramayu.
"Dan wilayah kami memiliki tiga kecamatan yang memungkinkan berdirinya pelabuhan besar," kata dia.
Kemenko Perekonomian, menurut dia, mulai tertarik untuk membangun pelabuhan di Kabupaten Indramayu sebagai lokasi pengganti Pelabuhan Cilamaya di Karawang.
"Kami juga sudah diajak untuk melihat pembangunan pelabuhan di Lamongan, Jawa Timur," kata dia.
Ia menjelaskan, tiga lokasi tersebut sudah memiliki hasil DED (details engineering design) pada 2010 lalu dari Kementerian Perhubungan RI.
Dikatakan dia, pemerintah pusat membutuhkan kawasan seluas 3.000 hektare untuk membangun pelabuhan tersebut.
Pihaknya memastikan di lokasi yang ditawarkan di Indramayu tidak serumit yang terjadi di Cilamaya karena lokasi didominasi oleh lahan milik Perhutani dan tidak ada pipa Pertamina.
"Kami pastikan pipa tidak ada, sawah hanya beberapa tidak ada masalah sama sekali. Lahan Perhutani kan bisa diganti," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menjanjikan kemudahan perizinan untuk pemerintah pusat apabila memilih daerah tersebut menggantikan Pelabuhan Cilamaya.
Dirinya memaklumi apabila pemerintah masih merahasiakan lokasi pengganti karena terkait spekulan, namun pihaknya menjamin harga tanah di lokasi bisa dinegoisasi.
"Kalau di Losarang sawah milik petani sedikit kok. Kami juga menghitung jika pelabuhan digeser ke arah perbatasan Subang dan Karawang pemerintah harus memprediksi pertumbuhan industri 10 tahun setelah pelabuhan berdiri," kata dia.
Menurutnya pertumbuhan penduduk di dua wilayah tersebut akan meningkat dan hal tersebut dan pihaknya sudah punya RTRW yang menetapkan sejumlah lahan abadi agar tidak dibangun menjadi kawasan industri.
ajats
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015