Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyalurkan bantuan uang stimulan untuk merenovasi 73 rumah tidak layak huni (RTLH) milik masyarakat miskin di sejumlah kecamatan di Garut sebagai program untuk menanggulangi kemiskinan.
"Baznas Garut hadir dalam rangka mensejahterakan masyarakat, ada dua bantuan yang diberikan saat ini untuk RTLH ada 73 orang yang rumahnya tidak layak huni," kata Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin saat acara Gebyar Penyaluran Bantuan Renovasi Rutilahu dan Garut Makmur di Aula Kantor Baznas Garut, Senin.
Ia menuturkan, Pemkab Garut mengapresiasi gerakan Baznas meluncurkan program bantuan merenovasi rumah warga miskin dengan total bantuan semuanya sebesar Rp585 juta.
Bantuan dana stimulan itu, kata dia, diberikan kepada penerima manfaat berkisar Rp5 juta sampai Rp10 juta per satu rumah yang disesuaikan dengan tingkat kondisi bangunan rumahnya.
"Jumlah uang variatif sesuai dengan proposal, sesuai dengan kemampuan kita, dan juga dilihat, sehingga mereka itu bisa melaksanakan perbaikan rumah," katanya.
Ia menyampaikan, selain bantuan perbaikan rumah tidak layak huni, ada juga bantuan untuk warga miskin yang memiliki usaha sebanyak 11 pedagang dengan total bantuan semuanya sebesar Rp37 juta.
Bantuan yang diberikan dari Baznas itu, kata dia, dapat memberikan manfaat sesuai dengan harapan bisa mengentaskan permasalahan kemiskinan di Kabupaten Garut.
"Yang jelas bahwa sedikit demi sedikit apa yang menjadi program prioritas kita yaitu mengentaskan kemiskinan bisa dikurangi dengan adanya bantuan dari Baznas ini," katanya.
Ketua Baznas Kabupaten Garut Abdullah Effendi menambahkan, masyarakat yang mengajukan program bantuan dari Baznas itu sebanyak 120 proposal dan yang lolos seleksi sebanyak 103 proposal yang dinilai berhak sebagai penerima manfaat.
Ia mengatakan, bantuan perbaikan rumah yang disalurkan itu terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 30 orang, dan tahun ini sebanyak 73 orang yang berhak mendapatkan bantuan tersebut.
"Tahun lalu kami menyalurkan bantuan untuk 30 penerima, dan tahun ini untuk 73 penerima, besaran bantuan bervariasi, mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Baznas Garut hadir dalam rangka mensejahterakan masyarakat, ada dua bantuan yang diberikan saat ini untuk RTLH ada 73 orang yang rumahnya tidak layak huni," kata Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin saat acara Gebyar Penyaluran Bantuan Renovasi Rutilahu dan Garut Makmur di Aula Kantor Baznas Garut, Senin.
Ia menuturkan, Pemkab Garut mengapresiasi gerakan Baznas meluncurkan program bantuan merenovasi rumah warga miskin dengan total bantuan semuanya sebesar Rp585 juta.
Bantuan dana stimulan itu, kata dia, diberikan kepada penerima manfaat berkisar Rp5 juta sampai Rp10 juta per satu rumah yang disesuaikan dengan tingkat kondisi bangunan rumahnya.
"Jumlah uang variatif sesuai dengan proposal, sesuai dengan kemampuan kita, dan juga dilihat, sehingga mereka itu bisa melaksanakan perbaikan rumah," katanya.
Ia menyampaikan, selain bantuan perbaikan rumah tidak layak huni, ada juga bantuan untuk warga miskin yang memiliki usaha sebanyak 11 pedagang dengan total bantuan semuanya sebesar Rp37 juta.
Bantuan yang diberikan dari Baznas itu, kata dia, dapat memberikan manfaat sesuai dengan harapan bisa mengentaskan permasalahan kemiskinan di Kabupaten Garut.
"Yang jelas bahwa sedikit demi sedikit apa yang menjadi program prioritas kita yaitu mengentaskan kemiskinan bisa dikurangi dengan adanya bantuan dari Baznas ini," katanya.
Ketua Baznas Kabupaten Garut Abdullah Effendi menambahkan, masyarakat yang mengajukan program bantuan dari Baznas itu sebanyak 120 proposal dan yang lolos seleksi sebanyak 103 proposal yang dinilai berhak sebagai penerima manfaat.
Ia mengatakan, bantuan perbaikan rumah yang disalurkan itu terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 30 orang, dan tahun ini sebanyak 73 orang yang berhak mendapatkan bantuan tersebut.
"Tahun lalu kami menyalurkan bantuan untuk 30 penerima, dan tahun ini untuk 73 penerima, besaran bantuan bervariasi, mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024