Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Karawang, Jawa Barat meminta aparat kepolisian segera mengungkap pelaku tindakan persekusi dan pemukulan kiai dan sejumlah anggota Banser saat akan mengikuti pengajian di wilayah Rengasdengklok, Karawang.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Karawang, Ahmad Syahid, di Karawang, Senin mengatakan bahwa pada Sabtu (10/8) malam telah terjadi penghadangan rombongan kiai oleh sekelompok orang yang saat itu hendak menuju lokasi pengajian di Ponpes Al Baghdadi, Kecamatan Rengasdengklok.
"Kiai Ihsan, Rais Syuriah MWC NU Cikarang Utara saat itu hendak menghadiri pengajian di Al Bagdadi. Tapi sebelum sampai ke lokasi, transit terlebih dulu di Pesantren Mambaul Ulum Rengasdengklok," katanya.
Kemudian Kiai Ihsan bersama dengan pimpinan Pesantren Mambaul Ulum melanjutkan perjalanan menuju Al Bagdadi. Namun di tengah jalan, dihadang oleh sekelompok orang tidak dikenal.
"Saat itu, terjadi perusakan mobil milik kiai dan sejumlah anggota Banser dipukuli oleh mereka," katanya.
Syahid menyampaikan, pihaknya mengecam tindakan persekusi dan pemukulan terhadap kiai dan rombongan, saat akan mengikuti pengajian di Rengasdengklok.
Tindak kekerasan, katanya, atas nama apapun tidak diperbolehkan, apalagi ini menyerang seorang kiai. Karena itu, Gerakan Pemuda Ansor meminta aparat kepolisian segera menangkap dan menindak pelaku yang sudah berbuat kriminal.
"Kami melihat, anggota Banser dipukuli, diinjak-injak, hati kami sangat sakit. Begitupun kiai kami juga tak luput dari kekerasan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Karawang, Ahmad Syahid, di Karawang, Senin mengatakan bahwa pada Sabtu (10/8) malam telah terjadi penghadangan rombongan kiai oleh sekelompok orang yang saat itu hendak menuju lokasi pengajian di Ponpes Al Baghdadi, Kecamatan Rengasdengklok.
"Kiai Ihsan, Rais Syuriah MWC NU Cikarang Utara saat itu hendak menghadiri pengajian di Al Bagdadi. Tapi sebelum sampai ke lokasi, transit terlebih dulu di Pesantren Mambaul Ulum Rengasdengklok," katanya.
Kemudian Kiai Ihsan bersama dengan pimpinan Pesantren Mambaul Ulum melanjutkan perjalanan menuju Al Bagdadi. Namun di tengah jalan, dihadang oleh sekelompok orang tidak dikenal.
"Saat itu, terjadi perusakan mobil milik kiai dan sejumlah anggota Banser dipukuli oleh mereka," katanya.
Syahid menyampaikan, pihaknya mengecam tindakan persekusi dan pemukulan terhadap kiai dan rombongan, saat akan mengikuti pengajian di Rengasdengklok.
Tindak kekerasan, katanya, atas nama apapun tidak diperbolehkan, apalagi ini menyerang seorang kiai. Karena itu, Gerakan Pemuda Ansor meminta aparat kepolisian segera menangkap dan menindak pelaku yang sudah berbuat kriminal.
"Kami melihat, anggota Banser dipukuli, diinjak-injak, hati kami sangat sakit. Begitupun kiai kami juga tak luput dari kekerasan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024