Antarajawabarat.com, 22/3 - Gitaris grup band Slank Abdee Negara mengakui gaya hidup (life style) tidak sehat mengakibatkan stamina tubuhnya menurun hingga harus menjalani transplantasi ginjal karena menderita gagal ginjal selama 4,5 tahun terakhir.
"Saya punya keturunan darah tinggi. Selama 10 tahun terakhir darah tinggi saya tak terawat sehingga akhirnya merusak ginjal. Darah tinggi itu erat kaitannya dengan lifestyle, dulu tidur saya tidak teratur, makan tidak teratur," katanya kepada pers di markas Slank di Gang Potlot III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Minggu.
Akibat fungsi ginjalnya yang kini hanya bekerja tiga persen itu, Abdee memutuskan rehat dari Slank dan fokus pada pengobatannya.
"Saya cuci darah seminggu dua kali setiap Senin dan Kamis. Selain kesehatan menurun, berat badan juga jadi fluktuatif. Sebelum cuci darah berat badan saya 46 kilogram, setelah cuci darah bisa 51 kilogram," katanya.
Saat pertama kali divonis gagal ginjal, Abdee sempat menerapkan diet ketat dengan menghindari makanan yang mengandung fosfor, kalium, dan potasium. Selain itu, ia juga sangat membatasi asupan air minumnya.
Saat ini Abdee lebih memilih melakukan perawatan ke rumah sakit di Indonesia ketimbang ke luar negeri. Alasannya, rumah sakit di Indonesia sudah rutin melakukan transplantasi (cangkok) ginjal.
"Saya pakai banyak dokter mulai dari rumah sakit yang ada di Cikini, Pondok Indah, Pertamina, RSCM sampai Rumah Sakit Gatot Subroto," katanya.
Ditanya wartawan, apakah Abdee mendapat fasilitas Dokter Kepresidenan RI mengingat dirinya aktif menjadi relawan saat kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun lalu, ia pun menampiknya.
"Tidak ada. Kebetulan saja, para dokter di Rumah Sakit Angkatan Darat kan memang ada beberapa yang dokter Istana," katanya.
Meski demikian, Presiden Jokowi pernah menjenguknya saat Abdee diopname selama satu bulan beberapa waktu lalu.
"Beliau sempet menjenguk, dan memberi saya semangat," ujar Abdee.
Awalnya, Abdee ingin menutupi perihal penyakitnya tersebut. Namun, dia berubah pikiran karena ingin menyampaikan pentingnya menjalani hidup sehat pada masyarakat.
"Tadinya, saya pengen tutupi ini, tapi ini saatnya saya bicara agar orang banyak yang sadar akan bahaya gagal ginjal. Salah satu penyebabnya adalah lifestyle yang buruk, pola makan dan istirahat gak teratur," ujarnya.
Abdee pun menambahkan, "Jadi, dengan ini mudah-mudahan banyak orang yang perhatikan itu. Di luar sana banyak orang punya penyakit yang sama seperti saya. Yang saya liat adalah semangat mereka."
antara/Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Saya punya keturunan darah tinggi. Selama 10 tahun terakhir darah tinggi saya tak terawat sehingga akhirnya merusak ginjal. Darah tinggi itu erat kaitannya dengan lifestyle, dulu tidur saya tidak teratur, makan tidak teratur," katanya kepada pers di markas Slank di Gang Potlot III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Minggu.
Akibat fungsi ginjalnya yang kini hanya bekerja tiga persen itu, Abdee memutuskan rehat dari Slank dan fokus pada pengobatannya.
"Saya cuci darah seminggu dua kali setiap Senin dan Kamis. Selain kesehatan menurun, berat badan juga jadi fluktuatif. Sebelum cuci darah berat badan saya 46 kilogram, setelah cuci darah bisa 51 kilogram," katanya.
Saat pertama kali divonis gagal ginjal, Abdee sempat menerapkan diet ketat dengan menghindari makanan yang mengandung fosfor, kalium, dan potasium. Selain itu, ia juga sangat membatasi asupan air minumnya.
Saat ini Abdee lebih memilih melakukan perawatan ke rumah sakit di Indonesia ketimbang ke luar negeri. Alasannya, rumah sakit di Indonesia sudah rutin melakukan transplantasi (cangkok) ginjal.
"Saya pakai banyak dokter mulai dari rumah sakit yang ada di Cikini, Pondok Indah, Pertamina, RSCM sampai Rumah Sakit Gatot Subroto," katanya.
Ditanya wartawan, apakah Abdee mendapat fasilitas Dokter Kepresidenan RI mengingat dirinya aktif menjadi relawan saat kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun lalu, ia pun menampiknya.
"Tidak ada. Kebetulan saja, para dokter di Rumah Sakit Angkatan Darat kan memang ada beberapa yang dokter Istana," katanya.
Meski demikian, Presiden Jokowi pernah menjenguknya saat Abdee diopname selama satu bulan beberapa waktu lalu.
"Beliau sempet menjenguk, dan memberi saya semangat," ujar Abdee.
Awalnya, Abdee ingin menutupi perihal penyakitnya tersebut. Namun, dia berubah pikiran karena ingin menyampaikan pentingnya menjalani hidup sehat pada masyarakat.
"Tadinya, saya pengen tutupi ini, tapi ini saatnya saya bicara agar orang banyak yang sadar akan bahaya gagal ginjal. Salah satu penyebabnya adalah lifestyle yang buruk, pola makan dan istirahat gak teratur," ujarnya.
Abdee pun menambahkan, "Jadi, dengan ini mudah-mudahan banyak orang yang perhatikan itu. Di luar sana banyak orang punya penyakit yang sama seperti saya. Yang saya liat adalah semangat mereka."
antara/Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015